Amerika Serikat Beri Bantuan Listrik Bagi Rumah Sakit di Afrika
Amerika Serikat (AS) mengumumkan prakarsa senilari 150 juta dolar atau Rp2,3 triliun untuk menyalurkan listrik ke rumah sakit di Afrika, pada Rabu (14/12/2022).
Melansir dari AFP, Kamis (15/12/2022), AS berharap dapat mengatasi tantangan utama layanan kesehatan di benua Afrika.
Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mengatakan, program yang bakal berjalan selama lima tahun itu bertujuan untuk menyalurkan listrik serta akses internet sekitar 10 ribu fasilitas kesehataan di Seantero wilayah Sub-Sahara Afrika.
Hal itu juga didanai melalui kemitraan dengan sektor swasta, prakarsa bernama Aliansi Elektrifikasi dan Telekomunikasi Kesehatan.
Oleh karena itu, mereka akan berfokus pada energi terbarukan, sesuai komitmen AS terhadap isu perubahan iklim.
USAID juga telah memperkirakan, lebih dari 100 ribu fasilitas kesehatan masyarakat di sub-Sahara Afrika kekurangan aliran listrik yang dapat diandalkan, yang juga memengaruhi keberadaan akses internet.
Lebih lanjut, kata USAID, jutaan orang yang sedang berupaya mendapatkan perawatan dan pengobatan berada dalam risiko.
Karena itu mereka jadi tidak bisa bergantung pada lemari es untuk komoditas medis seperti vaksin, lampu untuk persalinan atau operasi darurat di malam hari.
USAID juga menambahkan, masyarkaat juga akan bisa menjual kelebihan listrik yang dihasilkan pembangkit listrik dan menyediakan lapangan kerja.
Prakarsa listrik tersebut merupakan satu dari banyak pengumuman yang disampaikan pada KTT AS-Afrika yang dipimpin oleh Presiden AS Joe Bidan.
Pertemuan tersebut juga skala benua pertama yang digelar pemimpin Amerika Serikat dalam delapan tahun terakhir.
Dalam pertemuan itu juga, AS menjanjikan anggara sebesar 55 miliar dollar atau sekitar Rp855,7 triliun selama tiga tahun ke depan untuk membantu Afrika.
Selain itu, perusahaa – perusahaan swasta AS juga berjanji akan meningkatkan upaya mereka untuk memperbaiki akses listrik dan internet di benua tersebut.
(*/Editor: Abdul Hadi)