Tekno

Artificial Intelligence di Facebook dan Instagram Aman, Kata Meta

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam produk teknologi menjadi sebuah mustahil.

Meta, perusahaan teknologi yang sudah menggunakan algoritma Artificial Intelligence untuk meningkatkan pengalaman para pengguna. Namun, hingga sekarang cara kerja algoritma yang digunakan Meta masih belum diketahui.

Perusahaan teknologi tersebut pun komitmen memberikan pemahaman yang mendalam terkait bagaiamana teknologi kecerdasan buatan bisa memengaruhi konsumsi konten mereka.

Lebih lanjut, Meta juga telah meluncurkan 22 kartu atau aturan instruksional yang menjelaskan cara kerja perusahaan teknologi tersebut untuk mengontrol konten berbasis AI pada Instagram dan Facebook.

Presiden Urusan Internasional Meta, Nick Clegg menegaskan potensi dan risiko tentang implementasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan generative.

“Kuncinya yaitu transparansi dan terbuka dengan perubahan dalam teknologi,” tegasnya.

Dikutip dari Gizmochina, Senin (03/07/2023), Perusahaan teknologi tersebut komitmen untuk transparan dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan dan keseimbangan antara inovasi serta pemberdayaan pengguna.

“Kami harus lebih jujur tentang bagaimana hubungan ini bekerja dan memberi Anda lebih banyak kendali atas apa yang Anda lihat,” tandasnya.

Selain itu, untuk memberikan tingkat detail lebih jauh di luar apa yang disebarkan di kartu sistem.

Meta pun berbagi jenis masukan yang kerap dikenal sebagai sinyal serta model prediktif yang diinformasikan oleh sinyal ini.

Hal tersebut berguna untuk membantu menentukan konten apa yang menurut pengguna paling relevan dari teman di Facebook.

“Kami juga menggunakan sinyal untuk membantu mengidentifikasi konten berbahaya, yang kami hapus begitu kami menyadarinya, serta untuk membantu mengurangi distribusi jenis konten bermasalah atau berkualitas rendah lainnya sesuai dengan Pedoman Distribusi Konten kami,” jelas Clegg.

Meta juga mulai meluncurkan rangkaian alat baru untuk para peneliti yaitu Pustaka Konten Meta dan API. Perpustakaan memberikan data dari postingan publik, grup, halaman, dan acara di Facebook.

Sedangkan untuk Instagram, Meta memberikan data publik dari akun kreator dan bisnis serta pos. Data dari perpustakaan dapat dicari, dijelajahi, pada antarmuka pengguna grafis atau lewat API terprogram.

Editor : Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button