Dilansir dari AFP, Selasa (20/12), Amerika Serikat (AS), melaknat peluncuran rudal balistik terbaru dan uji coba satelit mata – mata yang diluncurkan Korea Utara (Korut).
AS melihat uji coba yang dilakukan Korut ini sebagai ancaman bagi masyarakat Internasional secara luas.
Pemerintah Korut mengatakan pihaknya melakukan uji coba tahap akhir yang penting untuk satelit mata – mata.
Uji coba tersebut dilakukan usai militer Korsel selama akhir pekan mendeteksi peluncuran dua rudal balistik jarak menengah.
Lebih lanjut, Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Ned Price pun buka suara terkait uji coba yang dilakukan Korea Utara.
Kata dia, peluncuran terbaru tersebut melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB.
“Kami percaya mereka menimbulkan ancaman bagi kawasan dan masyarakat Internasional secara lebih luas,” kata Price.
Dia menambahkan bahwa AS berkomitmen kuat unuk membela Korea Selatan dan Jepang.
“Kami tetap berkomitmen untuk melakukan semua yang kami bisa untuk memperjelasnya, bahkan saat kami berusaha menjelaskan kepada DPRK bahwa kami tidak memiliki niat bermusuhan,” lanjutnya.
Hal itu mengacu pada Korea Utara dengan nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).
Selain itu, Price juga menyebut pihaknya terus melakukan pendekatan diplomatic terhadap Korea Utara.
Dia juga meminta agar Korut bersedia menemui pihaknya untuk diplomasi lebih lanjut mengenai hal tersebut.
“Kami juga berkomitmen untuk pendekatan diplomatic dan kami terus meminta DPRK untuk menemui kami dalam seruan lanjutan kami untk diplomasi praktis dan pragmatis,” ucapnya.
Sementara itu, pihak Korut telah menolak tawaran dari pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan, alih – alih menggambarkan AS sebagai musuh.
(Editor: Abdul Hadi)
