Peristiwa

Bak Neraka, Istri Mantan PM Nepal Tewas Usai Rumahnya Dibakar

Ibu kota Nepal berubah menjadi neraka pada Selasa (9/9) malam waktu setempat. Gelombang unjuk rasa yang awalnya menolak pemblokiran media sosial, meledak menjadi amukan massa yang menewaskan puluhan orang, membakar simbol-simbol negara, hingga merenggut nyawa salah satu tokoh perempuan penting Nepal.

Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Jhalanath Khanal, tewas mengenaskan setelah terjebak dalam kobaran api di kediamannya di kawasan Dallu, Kathmandu. Rumah keluarga Khanal diserbu dan dibakar hidup-hidup oleh demonstran yang murka.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Luka Bakar Kirtipur, Chitrakar mengembuskan napas terakhir dalam kondisi hangus luka bakar. Nasib Khanal sendiri hingga kini masih misterius.

Api amarah massa tidak berhenti di situ. Gedung parlemen Nepal disulut api, rumah pejabat tinggi dibumihanguskan, dan bandara internasional di ibu kota lumpuh total. Helikopter militer dikerahkan untuk mengevakuasi para menteri yang nyaris terkepung.

Menurut laporan BBC, sedikitnya 22 demonstran tewas ditembak aparat dalam bentrokan paling berdarah sepanjang satu dekade terakhir. Darah berceceran di jalanan Kathmandu, namun bukannya surut, massa justru semakin beringas.

Puncak krisis terjadi ketika Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli menyatakan pengunduran dirinya.

Alih-alih meredam amarah, langkah itu justru memantik bara yang lebih besar. Kediaman resmi Oli ludes dilahap api massa yang menuntut kejatuhan seluruh elite politik negeri Himalaya tersebut.

Dalam sebuah video yang beredar luas, Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel (65) terlihat dikejar massa di jalanan. Tubuhnya ditendang, dipukul, dan diinjak hingga nyaris tak berdaya. Potongan rekaman itu menyebar di media sosial, menyulut simpati sekaligus menambah kemarahan publik.

Laporan media NDTV menyebut, amarah generasi muda Nepal tak hanya dipicu pemblokiran platform digital, melainkan juga rasa muak terhadap gaya hidup mewah anak-anak para pejabat.

Saat mayoritas pemuda terjebak pengangguran, keturunan elite politik justru memamerkan mobil sport, pesta eksklusif, dan fasilitas negara yang disalahgunakan.

Kini, ibu kota Nepal bagaikan kota mati dengan asap pekat membubung di langit Kathmandu. Negara pegunungan itu tengah berdiri di tepi jurang kekacauan, dengan masa depan politik yang kian tak menentu.

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

Back to top button