Banten Gelar Lomba Parade Cinta Tanah Air Tingkat PT dan SMA Sederajat
Lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tingkat Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Sederajat tahun 2019 digelar di Hotel Marbela, Anyer, Kabupaten Serang, Rabu (24/7/2019). Tema PCTA tahun ini adalah “Mewujudkan Generasi Muda yang Cinta Tanah Air Sebagai Penggerak Industri Kreatif”.
Lomba PCTA ini dibuka resmi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, Engkos Kosasih Samanhudi atas nama Gubernur Banten. Turut hadir acara ini adalah Kepala Badan Narkotika Nasinal (BNN) Banten Brigjen Pol Tantan Sulistyana, Kepala Perwakilan Kemenhan Banten Kolonel Malwi dan undangan lainnya. Lomba PCTA ini diikuti oleh siswa-siswa se-SMA di Provinsi Banten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, Engkos Kosasih Samanhudi dalam sambutannya mengatakan, program Parade Cinta Tanah Air (PCTA) merupakan salah satu kegiatan pembinaan untuk menumbuhkembangkan dan membentuk karakter generasi muda sera meningkatkan nasionalisme, bela negara dan rasa cinta tanahy air.
Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, moral, watak yang seluruhnya bertujuan megembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan. Keputusan itu antara lain soal baik-buruk, memerilihara yang baik dan mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Baca:
- Gubernur: Sistem Zonasi PPDB Belum Penuhi Akses Pendidikan di Banten
- Banten Dapat 5 Medali Dalam LKS SMK Tingkat Nasional di Yogyakarta
- Sebanyak 48 Calon Kepsek Ikut Pendidikan dan Latihan di BPSDM Banten
Banyak Masalah
Kadisdindikbud Banten, Engkos Kosasih Samanhudi mengatakan, semua itu dibutuhkan karena generasi muda kekinian menghadapi banyak masalah akibat pergeseran nilai-nilai yang disebabkan euforia dan pengaruh peradaban dunia saat ini.
Pengaruh peradaban dunia antara lain menggugah kesadaran hak individu dan menggerakan sumber-sumber demokrasi di Indonesia. Namun itu dijabarkan dengan kebebasan tanpa batas dan justru melemahkan ikatan kebangsaan dan kesadaraan bela negara bagi setiap warga negara Indonesia.
“Perpaduan antara pendidikan bela negara dan pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai proses pendidikan secara aktif untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui proses internalisasi dan penghayatan nilai-nilai yang menjadi kepribadian. Ini untuk mengembangkan kehidupan masyarakat serta kehidupan bermartabat yang dapat menjadi keunggulan bangsa di masa mendatang,” kata Kadisdindikbud Banten.
Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan usaha bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Implementasi pendidikan itu melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui aktivitas pembelajaran yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Ekos Kosasih Samanhudi mengatakan, lomba Parade Cinta Tanah Air merupakan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk memberikan wawasan atau pengetahuan kepada peserta. Tujuannya pertama, mengembangkan nurani atau afektif peserta didik sebagai manusia, warga negara yang bernilai budaya dan berkarakter bangsa.
Kedua, mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji sesuai nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa.
Keempat, mengembangkan kemampuan menjadi manusia mandiri, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Kelima, mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas, persahatan serta rasa berkebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity). (IN Rosyadi)