Tekno

Baru Beli Twitter, Elon Musk Langsung Pecat CEO ?

Elon Musk resmi membeli Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp683 triliun, Jumat (28/10/2022). Setelah resmi membeli platform tersebut, dia langsung membuat gebrakan dengan melakukan perombakan pimpinan.

Melansir dari Bloomberg pada Rabu (1/11/2022), setelah mengambil kendali penuh platform Twitter, Elon langsung merombak jajaran pimpinan media sosial ini.

Di antara posisi yang dirombak termasuk Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal, Head Of Legal Vijaya Gadde, Chief Financial Officer Ned Segal dan penasihan umum Twitter Sean Edgett.

Rencana perombakan pimpinan tersebut sudah terbaca sejak lama. Hal itu terlihat dari pesan teks yang diungkapkan selama gugatan yang menunjukkan bahwa Elon dan Agrawal terlihat perselisihan di awal proses kesepakatan.

Elon Musk mengejek Agrawal karena sedang berlibut di Hawaii saat dia dan Twitter melakukan negosiasi awal.

Kendati demikian, mantan CEO Twitter Jack Dorsey ingin menyatukan mereka kembali setelah pengumuman akusisi berakhir dengan buruk.

“Setidaknya menjadi jelas bahwa Anda tidak dapat bekerja sama,” tulis Dorsey.

Pemegang saham Twitter akan menerima pembayaran senilai US$54,2 per sahan sesuai kesepakatan mereka.

Dengan ini, Twitter juga resmi delisting dari bursa saham AS dan menjadi perusahaan tertutup.

Namun, sebelum menyelesaikan akuisisi, Elon membantah kabar dirinya akan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 75 persen karyawan Twitter setelah selesai mengakuisisi media sosial tersebut.

Melansir dari berbagai sumber, Elon Musk menyatakan dirinya tidak akan memangkas 75 persen karyawan atau sekitar 5.500 orang saat memiliki perusahaan.

Akan tetapi, CEO Tesla tersebut, diperkirakan masih akan mengurangi sejumlah staf sebagai bagian dari akuisisi. Hal ini menyisakan kekhawatirkan di kalangan karyawan Twitter.

Dia mengatakan ingin memastikan kebebasan berbicara di jejaring sosial, yang kemungkinan berarti standar moderasi konten yang lebih longgar.

Dan berencana untuk memulihkan beberapa akun profil tinggi yang di-ban karena melanggar aturan, termasuk mantan Presiden AS Donald milik Trump.

Secara lebih luas, inisiatif Elon Musk mengancam membatalkan upaya Twitter selama bertahun – tahun untuk mengurangi intimidasi dan penyalahgunaan di platform.

(*/Editor: Abdul Hadi)

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button