Kesehatan

Bertahap, Kemenkes Akan Penuhi Alat USG di Semua Puskesmas

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) secara bertahap akan memenuhi kebutuhan alat USG dan antropometri di semua Puskesmas dan Posyandu di Indonesia.

Hal tersebut bertujuan untuk menunrunkan angka kematian ibu (AKI) dan stunting pada anak.

Salah satu agenda utama SDGs adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian balita.

Penyediaan pemeriksaan tersebut juga berkualitas tinggi dan teratur selama kehamilan akan menentukan status kesehatan ibu hamil dan anak – anak.

Hingga saat ini, diperkirakan AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan yakni 183 per 100 ribu kelahiran hidup (KH) di tahun 2024.

Saat ini masih 305 per 100 ribu KH. Demikian juga dengan perkiraan prevalensi Balita stunting yang saat ini mencapai 24,4 persen masih jauh dari target 14 persen di tahun 2024 mendatang.

Dirjen Kesehatan Masyarakat dr.Maria Endang Sumiwi meyampaikan bahwa Kemenkes berkomitmen untuk memprioritaskan ketersediaan layanan ensensial bagi ibu dan anak.

Sampai akhir tahun 2022, sebanyak 66 persen Puskesmas bakal tersedia USG dan pelatihan dokter terpenuhi di 42 persen Puskesmas.

Total semua kebutuhan alat USG sebanyak 10.321 dari jumlah Puskesmas 10.32, oleh karena itu Kemenkes menargetkan semua Puskesmas memiliki USG di tahun 2024.

Sebelumnya, tahun 2021 sebanyak 2.470 Puskesmas memiliki USG, tahun 2022 tersedia di 6.886 Puskesmas atau 66,7 persen. Kemudian dokter terlatih telah tersedia di 4.392 Puskesmas atau 42,5 persen.

Selain memenuhi USG, Kemenkes akan memenuhi kebutuhan antropometri di semua Posyandu.

Total kebutuhan antropometri kit sebanyak 313.737 dari jumlah Posyandu 303.416.

Oleh karena itu, Kemenkes menargetkan tahun 2024 mendatang di semua Posyandu memiliki antropometri. Tahun ini, 33,9 persen Posyandu akan tersedia antropometri kit. (Sumber: Kemenkes)

Editor: Abdul Hadi

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button