News

BI Banten Dorong Pertumbuhan Ekonomi yang Terakselerasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten bersama Pemerintah Provinsi Banten, Kantor Wilayah Kementerian Keuangan Provinsi Banten, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), dan Local Expert wilayah Banten menyelenggarakan Taklimat Media.

Kegiatan ini membahas mengenai kondisi perekonomian, kinerja fiskal APBN dan APBD, serta Proyeksi Kondisi Ekonomi Tahun 2023.

Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah, Moch. Tranggono dilanjutkan dengan penyampaian motivational speech secara virtual oleh Pj. Gubernur, Al Muktabar.

Taklimat Media bersama merupakan acara yang pertama kali dilakukan sebagai bentuk kolaborasi lintas lembaga/instansi dalam memastikan kinerja keuangan yang kuat untuk mendorong pertumbuhan perekonomian.

Dalam sambutannya, Pj Sekretaris Daerah, Moch. Tranggono mengapresiasi langkah kolaborasi dalam bentuk taklimat media.

Dia menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Banten sebesar 5,71% year on year tidak terlepas dari dukungan kinerja fiskal APBN dan APBD.

Di samping itu, terdapat terobosan digitalisasi oleh Bank Banten dengan adanya jawara mobile dan business case management system.

Menatap tahun 2023, optimisme terhadap perekonomian Banten diproyeksikan tetap bertumbuh positif di tengah kewaspadaan kondisi perekonomian global.

Dalam paparannya, Rahmat Subagio, menyampaikan kinerja Penerimaan Pajak tumbuh positif sebesar 23,80% (yoy) konsisten sejak April 2021, tercapai sebesar Rp66,422 Triliun (115,55%) sepanjang tahun 2022.

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai tercatat Rp12,846 T (114,49%) atau  tumbuh sebesar 21,53%. Mayoritas jenis pajak utama tercatat tumbuh positif dan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yakni terdiri dari PPh21, PPh 22 Impor, PPh Badan, PPN DN dan PPN Impor.

Pertumbuhan tertinggi terdapat di sektor Administrasi Pemerintah sebesar 175,52% dan kontributor terbesar yaitu sektor industri pengolahan sebesar 38,81%.

Lebih lanjut, Sugiyarto, menyampaikan bahwa kinerja belanja negara cenderung membaik dengan Realisasi Belanja Negara TA 2022 mencapai 98,76% dari pagu alokasi, lebih tinggi dari tahun sebelumnya 97,58%, Realisasi belanja barang s.d. 31 Des 2022 mencapai 96,23% meningkat 13,56% (yoy) sebesar Rp4,578M.

Realisasi belanja modal di wilayah Banten s.d. 31 Des 2022 sebesar 88,27%.

Sementara itu, Rina Dewiyanti, menyampaikan kinerja keuangan Provinsi Banten tumbuh positif sebesar 0,71% baik dari sisi anggaran maupun realisasi pendapatan.

Pendapatan tercatat Rp11.232M, tumbuh sebesar 1,84% dan terealisasi sebesar 98,16%, sedangkan untuk sisi belanja Rp11.306M tumbuh sebesar 5,56% dan terealisasi sebesar 94,44%.

“Provinsi Banten menempati posisi ke-23 se-Indonesia untuk Presentase Realisasi Pendapatan APBD sebesar 96,78% dan posisi ke-5 untuk Presentase Realisasi Belanja APBD sebesar 96,78%. Kota Tren Perbandingan Realisasi untuk masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,” ungkap Rina. Jumat (27/1/2023).

Senada dengan hal tersebut, Kepala BI Banten Imaduddin Sahabat, optimis bahwa dengan kinerja APBN dan APBD yang berkinerja baik, maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banten 2022 optimis bahwa dengan kinerja APBN dan APBD yang berkinerja baik, maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Banten 2022 di kisaran 4,9-5,7% (yoy).

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 diyakini dapat dilanjutkan pda tahun 2023 walau mengalami moderasi di tengah tekanan global. Hady Sutjipto, dalam paparannya menyampaikan bahwa perekonomian Banten masih didorong oleh 5 leading sektor unggulan.

Lima sektor tersebut terdiri dari sektor industri pengolahan yang menjadi kontribusi terbesar yaitu 32,26%, diikuti sektor Konstruksi 12,43%, Perdagangan 12,43%, Transportasi dan Pergudangan 8,01%, dan Real Estate 5,82%.

Namun, melihat pertumbuhan triwulanan sektor Industri Pengolahan dan Konstruksi mengalami pertumbuhan yang semakin menurun, sehingga perlu untuk menyiapkan langkah-langkah baru dalam menciptakan economic driven yang baru.

Dalam closing statement yang disampaikan oleh masing-masing narasumber, diharapkan dengan adanya tambahan Dana Insentif Daerah dan peningkatan rencana pendapatan dan belanja daerah, dapat menjadi momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan. Kolaborasi dan sinergi menjadi kunci untuk Banten yang siap melesat lebih tinggi.

Aden Hasanudin / Editor: Abdul Hadi

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button