Edukasi

BPMP Banten: Kurikulum Merdeka Ciptakan Belajar Menyenangkan

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten, Afrizal Sihotang menyatakan implementasi Kurikulum Merdeka mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

“Kurikulum Merdeka telah menguatkan mutu pendidikan Indonesia, karena memberikan kebebasan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam dan menyenangkan,” katanya dalam press tour Kemendikbudristek di Rangkasbitung, Banten, Minggu (18/6/2023).

Afrizal mengatakan penerapan implementasi Kurikulum Merdeka di Provinsi Banten yang berpusat kepada siswa ini juga mengedepankan capaian pembelajaran melalui minat dan bakat.

Bentuk pendampingan implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan BPMP, mulai dari peningkatan kompetensi guru sampai pendampingan pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melalui komunitas belajar di satuan pendidikan.

Salah satu sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah SMKN 1 Rangkasbitung yang dampak positifnya dirasakan oleh Gusti Cikal Riyadi, yakni siswa kelas X Jurusan Perfilman.

Cikal mengaku memilih bersekolah di SMKN 1 Rangkasbitung, karena sekolah ini menerapkan Kurikulum Merdeka dan memiliki Jurusan Perfilman yang membuat belajarnya maksimal, karena banyak praktik dan berkolaborasi.

Terlebih lagi, sebagai siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, Cikal senang belajar di sekolah, karena Kurikulum Merdeka menyelenggarakan pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi.

“Saya senang mengabadikan suatu momen, maka dari itu saya sering meminta proyek dokumentasi ke guru mulai dari wedding maupun menjadi kameraman moving di berbagai acara,” kata Cikal.

Selain berdampak positif kepada siswa, Kurikulum Merdeka juga berdampak pada guru di SMKN 1 Rangkasbitung yang kini menjadi lebih kreatif untuk membuat metode pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

“Di SMKN 1 Rangkasbitung, guru terus berinovasi dalam pembelajaran kepada siswa. Banyak yang sudah menggunakan video untuk menyampaikan materi melalui TikTok maupun Youtube,” kata Kepala SMKN 1 Rangkasbitung Mukmin.

Salah satu guru yang aktif membuat video pembelajaran yang menarik adalah Deassy Ari Sandy, guru mata pelajaran editing dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKdK).

Ia bercerita karakter peserta didik sekarang justru senang dengan model pembelajaran melalui video, sehingga dirinya aktif membuat video menggunakan kamera dan diunggah di YouTube dan TikTok.

Video pembelajaran tersebut dijadikan sebagai bahan pengantar materi, sehingga nantinya peserta mencari tahu sendiri dan dilanjutkan dengan diskusi.

Menurutnya, dengan konsep itu, pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dibandingkan dengan konsep guru berceramah. “Adanya aplikasi PMM sangat membantu guru dalam mencari inovasi dan strategi mengajar,” ujar Sandy. (Astrid Faidlatul Habibah – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini merupakan kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

Back to top button