Kesehatan

Cerita ABG Melawan Takut Jarum Suntik Saat Divaksin di Koramil Balaraja

Muhammad Giovani Malik, anak baru gede (ABG), menginjak usia 13 tahun warga Kampung Pakuhaji, Kelurahan Balaraja, Kabupaten Tangerang rela melawan ketakutannya terhadap jarum suntik saat divaksin di halamam Kolam Renang Wisata Air Kencana Tirta Eleven yang digelar Koramil Balaraja di Desa Tobat, Kabupaten Tangerang, Minggu (19/9/2021).

Ketakutan jarum suntik itu bisa dikalahkan dengan motivasi ingin mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas. Salah satu syaratnya adalah harus sudah divaksin dosis 1 maupun dosis 2.

Malik, tidak datang sendiri ke lokasi vaksinasi. Dia datang bersama ibunya. Sebab vaksinasi anak di bawah umur 19 tahun harus didampingi orangtuanya. “Ke sini sama Ibuku,” ujarnya.

Ibu kandung Malik, Sobriyah memaparkan, perjuangannya agar Malik disuntik vaksin bukan hal yang mudah. Sebab, Malik sudah 4 kali menolak ajakannya untuk disuntik vaksin.

Namun, Sobriyah terus berupaya menasehatinya dengan penuh rasa sabar. Hal tersebut, Sobriyah lakukan sebagai rasa kasih sayang Ibu kepada putranya, agar dapat meminimalisir bahaya paparan virus corona termasuk untuk keluarganya.

“Ini yang kelima kalinya saya dorong dia supaya divaksin. Soalnya, Malik dari kecil jarang ketemu jarum suntik jadi dia agak takut gitu,” tutur Sobriyah disambut tawa ria Malik dan warga sekitar yang menyimak wawancara.

Kejadian serupa dialami Muammar Adi Wijaya, ABG 16 Tahun asal Kelurahan Balaraja Siswa SMA Al-Falah. Dia, menghindar dan bergerak menjauhkan tubuhnya dari Nakes yang mengusap lengan bagian kiri dengan tisu anti septik. Bahkan ibunya, Suheni harus mendampingi Muammar yang sudah duduk di hadapan Nakes.

Suheni berdiri di sebelah Muammar dan memeluk erat putranya sambil mengusap tubuh bagian kepala Muammar. Hal itu, agar Muamar tenang dan tubuhnya tidak tegang saat jarum suntik vaksin menyentuh dan menusuk dalam ke tubuh Muammar.

Muammar, tersenyum malu dan menahan tawa saat diingatkan ketika dia hendak disuntik. Dia memaparkan, jarum suntik benda yang asing baginya. Namun, berkat nasihat Suheni Ibundanya, dia sadar dan bertekad kuat agar dapat disuntik vaksin. Hal itu, agar tetap sehat.

“Ikut vaksin, awalnya dipaksa Emak Bang. Tapi saya sadar, dan jadi kemauan sendiri,” ujarnya.

Suheni menjelaskan, dia mendorong putra Keduanya agar disuntik vaksin. Hal itu, untuk melindungi putranya dari bahaya paparan virus Corona. Selain itu, dia juga mendukung upaya pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi.

“ Saya ucapkan terima kasih buat Koramil 05 Balaraja. Vaksinasi Ini, membantu kami khususnya buat anak saya Muammar yang sekolahnya akan menggelar PTM,” ujarnya.

Danramil 05 Balaraja, Kapten Inf. Asep Rusmawan menjelaskan, ketakutan atas jarum suntik bukan hanya dialami oleh anak-anak saja. Namun, itu juga bisa terjadi kepada orang dewasa.

Dia justru, mengapresiasi keberanian Malik dan Muammar yang pada akhirnya dapat mengikuti dengan baik acara Vaksinasi. Selain itu, juga kepada Sopiyah dan Suheni yang berkat kasih sayangnya putra mereka dapat disuntik vaksin.

“Saya salut atas keberanian mereka (Malik dan Muammar). Saya ucapkan Terima kasih kepada Nakes dan Masyarakat, serta seluruh pihak atas antusias dan partisipasinya vaksinasi hari ini dengan target 1.000 dapat berjalan dengan lancar,” ujarnya. (Reporter: Iqbal Kurnia / Editor: IN Rosyadi)

Iqbal Kurnia

SELENGKAPNYA
Back to top button