Peristiwa

Cianjur Kembali Diguncang Gempa 4,3 M di Daratan

Gempa kembali mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meski berskala 4,3 M atau magnitudo, pukul 02.45 WIB, Selasa (24/1/2023).

Karena pusat gempa berada di darat 7 Km sebelah barat laut dengan kedalaman 10 Km, mengakibatkan guncangan dirasakan keras oleh warga.

Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat guncangan gempa itu dirasakan di Cianjur, Cikalongkulon, Cipnas, Sukabumi, Purwakarta, Jakarta Selatan, Tangerang Selatan (Tangsel), Bekasi dan Depok.

Hingga berita ini dimuat, pukul 11.30 WIB, belum ada laporan kerusakan atau korban akibat guncangan gempa tersebut. Laporan yang ada hanya warga yang panik ke luar rumah karena merasakan guncangan yang cukup keras.

Sejumlah warga di Cianjur dan Sukabumi mengaku tengah tertidur pulas saat gempa terjadi, namun guncangan yang keras tersebut membuat mereka terbangun dan berhamburan ke luar rumah.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan gempa bumi pad dini hari Selasa, 24/01 merupakan gempa susulan ke-490 dengan kedalaman dangkal dengan energi yang cukup kuat.

“Diperkirakan ini merupakan pergerakan lempengan kembali ke asal, sehingga menimbulkan gempa. Ini merupakan anomali pergeseran lempeng,” kata Daryono kepada cnbcindonesia yang dikutip MediaBanten.Com.

Sebelumnya, korban tewas paska gempa Cianjur dengan kekuatan 5,6 M pada Senin (21/11/2022) menjadi 318 orang per Sabtu sore (26/11/2022). Tim gabungan berhasil menemukan 8 prang yang sebelumnya dinyatakan hilang.

Data tersebut disampaikan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan pada Sabtu (26/11/2022), pukul 17.00 WIB dalam siaran pers yang dikutip MediaBanten.Com.

Sementara itu, 2 warga yang ditemukan jasadnya pada Jumat (25/11/2022), sudah teridentifikasi dan merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam korban hilang, sehingga jumlah korban hilang yang sebelumnya 24 berkurang menjadi 14 orang.

“Dua warga yang ditemukan jasadnya di Warung Sinta pada Jumat (25/11) kemarin merupakan warga Desa Cijedil yang termasuk dalam data orang hilang, sehingga hingga saat ini korban yang dinyatakan masih hilang berkurang menjadi 14 orang,” jelas Fajar Setyawan. (INR)

Editor: Iman NR

Iman NR

Back to top button