Internasional

Evakuasi di Bangladesh dan Myanmar Antisipasi Siklon Mocha

Siklon Mocha akan membawa angin kencang, tanah longsor dan banjir bandang. Ini akan berdampak parah bagi semua orang yang tinggal di daerah yang terkena dampak.

Evakuasi telah dimulai di beberapa wilayah Bangladesh untuk memindahkan orang ke daerah yang lebih aman sebelum Siklon Mocha menyerang.

Namun orang Rohingya yang tinggal di kamp pengungsian di Cox’s Bazar tidak dapat meninggalkan kamp untuk mencari perlindungan.

Orang-orang di kamp-kamp ini tinggal di rumah yang terbuat dari bambu dan terpal plastik dan satu-satunya tempat yang tersedia bagi mereka untuk berlindung terbuat dari bahan yang sama.

Pihak berwenang telah memperingatkan kerusakan signifikan pada fasilitas komunal, air, sanitasi, dan infrastruktur kesehatan.

Sebagian besar rumah sakit dan pusat kesehatan di kamp, termasuk sebagian besar fasilitas Doctors Without Borders / Médecins Sans Frontières (MSF) harus ditutup.

Hanya bangunan semi permanen yang boleh dibangun di kamp. Dalam topan, fasilitas kesehatan ini bisa menjadi tidak aman bagi pasien.

“Setiap orang harus diizinkan untuk mencari keselamatan dan bantuan, termasuk tempat berlindung dan perawatan kesehatan. Tidak seorang pun boleh berada dalam risiko yang lebih besar atau dicegah untuk menerima bantuan karena status, kebangsaan, ras, atau agama mereka,” kata Karsten Noko, Kepala Misi MSF.

Keprihatinan MSF

MSF sangat prihatin dengan dampak Siklon Mocha bagi orang-orang di kedua negara ini, termasuk akses ke layanankesehatan.

Di Bangladesh, sementara beberapa orang telah pindah ke daerah yang lebih aman, ada kekhawatiran serius bahwa orang lain, seperti pengungsi Rohingya yang tinggal di struktur bambu dan terpal plastik di kamp, mungkin tidak dapat menemukan tempat yang aman.

MSF menjalankan beberapa fasilitas kesehatan di kamp-kamp ini, serta menyediakan layanan kesehatan di Dhaka dan mendukung struktur kesehatan di Cox’s Bazar.

Sebagian besar fasilitas kesehatan di kamp, termasuk fasilitas MSF, harus ditutup untuk saat ini. Hanya struktur semi permanen yang dapat dibangun di kamp.

Ketika topan menghantam, fasilitas ini bisa menjadi tidak aman bagi pasien. Hanya Rumah Sakit MSF Kutupalong yang tetap buka untuk merawat pasien kritis.

Situasinya diperkirakan akan sangat buruk, dengan banjir, tanah longsor, dan kerusakan bangunan dan infrastruktur yang parah.

Kami berharap dapat membuka kembali rumah sakit MSF segera setelah topan berlalu. Segera setelah kami mampu, tim kami akan menilai kerusakan dan melihat apa yang mungkin terjadi.

Sementara itu, kami sedang menyiapkan skenario tanggap darurat alternatif tergantung pada dampak topan. (Cici Riesmasari – LO MSF Indonesia)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button