Februari, Truk Over Loading Dilarang Lewat Pelabuhan Merak-Bakauhuni
Truk bermuatan berlebihan atau over loading dan dimensi yang tidak sesuai ketentuan tidak dibolehkan menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauhuni atau sebaliknya. Demikian dikemukakan Budi Setyadi, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI di Bandarlampung, Minggu (19/1/2020).
Sebab, sudah banyak kerugian negara akibat dari truk yang bermuatan over tersebut.Terutama, jalan-jalan yang rusak akibat tidak sesuaikekuatan jalan dengan beban yang dibawa truk. “Penyeberangan truk dengan potensi over dimensi dan loading bulan Februari tidak bisa dilewatkan,” kata Budi Setiyadi.
Dia juga mengatakan sebenarnya Menteri Perhubungan sejak 2017 hingga saat ini sedang menyelesaikan peraturan terkait truk over loading dan dimensi. “Kemungkinan peraturan tersebut selesai di 2021,” kata dia.
Budi mengatakan telah menjabarkan blue print peraturan truk over dimensi dan muatan tersebut. Sebenarnya juga sudah banyak yang dilakukan Kemenhub untuk mengantisipasi dan mencegah agar jalan-jalan tidak cepat rusak.
Baca:
- INSA Banten Berkoordinasi Soal Larangan Odol Truk Pelabuhan
- Satlantas Polres Serang Tindak Tegas Truk Odol di Jalan Raya Cikande
- Seorang Ibu Tewas Dilindas Truk di Jalan Serang-Pandeglang
“Salah satunya Februari kita melarang truk yang potensi over untuk melakukan penyeberangan dan di Januari ini di jalan tol sedang diterapkan,” kata dia.
Dia mengatakan Kemenhub berupaya menjaga aspek keselamatan berkendara di jalan tol. Sebab, 30 persen kecelakaan di jalan tol disebabkan oleh truk yangoverloadatau kelebihan muatan dan beban dari yang seharusnya.
Wali Kota Bandarlampung. Herman HN mengatakan truk dengan muatan dan dimensi berlebih telah dilarang melintasi jalan perkotaan saat jam padat. Mereka baru diperbolehkan lewat pada jam 22.00 WIB.
Ia pun mengharapkan pihak terkait mengoptimalkan fungsi dari jembatan timbang agar dapat mencegah truk bermuatan over melintasi jalan-jalan di Lampung yang mayoritas hanya berkapasitas 40 ton. “Akibat truk besar-besar ini sudah berapa kerugian negara, apalagi jalan-jalan lintas dan kabupaten itu rusak semua dan kebanyakan disebabkan oleh truk over,” kata dia. (Ant/IN Rosyadi)