News

Hadapi Resesi 2023, Perusahaan Teknologi Lakukan PHK Massal

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terus terjadi di tengah kabar potensi resesi global atau resesi 2023 yang belum reda.

Terlebih lagi, dua perusahaan teknologi yakni GoTo dan Ruangguru menambah panjang daftar perusahaan yang melakukan PHK terhadap karyawannya.

Sepanjang tahun 2022 ini, paling banyak mengisi daftar perusahaan yang melakukan PHK kepada karyawannya.

Mediabanten.com telah merangkum daftar perusahaan teknologi dalam negeri yang melakukan PHK karyawan pada tahun 2022.

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo telah melakukan PHK terhadap 12 persen dari total karyawannya atau sebanyak 1.300 orang.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengungkapkan, GoTo harus fokus pada hal – hal yang berada dalam kendali perusahaan.

Kabar ini dipicu oleh tantangan makro ekonomi global yang berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia.

Oleh karena itu, GoTo perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

GoTo juga akan mengakselerasi bisnisnya agar dapat berdikari secara finansial dan tumbuh berkelanjutan.

“Hal ini dilakukan lantara untuk memfokuskan diri pada layanan inti, yakni on-demand, e-commerce, dan financial technology,” tulis GoTo.

Selain GoTo, Shopee Indonesia juga melakukan PHK terhadap sejumlah karyawannya pada 19 September 2022.

Berdasarkan sumber internal Shopee Indonesia, jumlah karyawan yang di PHK massal sekitar 3 persen dari total karyawan.

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, keputusan melakukan PHK karyawan merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh perusahaan.

Hal tersebut untuk menyesuaikan beberapa perubahan kebijakan bisnis.

“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien,” katanya, dikutip dari money.kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Selanjutnya, platform game dan turnamen Mobile Premier League (MPL) menutup operasional di Indonesia.

Penutupan tersebut berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya.

MPL merupakan startup asal India yang saat ini sudah memiliki kehadiran di sejumlah negara Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa.

“MPL Indonesia saat ini sudah tidak beroperasi dan menerima pengguna baru. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya,” tulis MPL dikutip dari Instagram, Selasa (31/5/2022).

(*/Editor: Abdul Hadi)

Abdul Hadi

SELENGKAPNYA
Back to top button