EkonomiHeadline

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit Pedas Sekali, Naik Lebih 100 Persen

Para pedagang dan pembeli di Pasar Rau, Kota Serang mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit melambung hingga 100 persen menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan harga itu menyebabkan omzet penjualan cabai rawit merosot drastis. Banyak pembeli yang membatalkan pesanan cabai tersebut.

“Harganya sekarang mahal banget, dari harga Rp25 ribu sekarang jadi Rp90 ribu,” ucap Sidik, pedagang di Pasar Rau yang ditemui di lapaknya pada Rabu (15/12/2021).

Sidik menjelaskan, kenaikan yang paling tinggi terdapat di cabai rawit. Sementara cabai jenis lainnya, seperti cabai merah meski harganya naik tapi tidak signifikan.

“Harga-harga cabai lainnya juga naiksih, kayak cabai merah. Tetapi kenaikannya hanya sedikit, tidak seperti cabai rawit,” ungkapnya.

Kenaikan tersebut, sambung Sidik, dimungkinkan karena menjelang Nataru. Ditambah cuacanya sedang musim hujan. “Itu mahalnya dari sananya (petaninya-red). Mungkin karena musim hujan sama mau Nataru,” katanya.

Selain harga cabai, harga barang-barang lainnya juga alami kenaikan seperti tomat, bawang dan lain-lain.

“Kenaikan hampir semuanya naik, kaya tomat dari harga sekilo Rp8 ribu sekarang Rp12 ribu,” katanya.

Salah seorang pedagang lainnya, Jenal mengaku kerap nombok karena harga terus melambung.

“Setiap hari naik, kadang naik 2 ribu, 4 ribu, bahkan 5 ribu selama sehari jadi kadang kami nombok,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya mengaku pembeli semakin sedikit akibat dari kenaikan harga tersebut. “Pembeli semakin sedikit, biasanya cabai rawit sehari 15 Kg itu habis, inimah Rp5 Kg aja tidak habis,” katanya.

Dia berharap, pemerintah dapat kembali menstabilkan harga-harga tersebut agar pembeli seperti sedia kala.

“Harapannya harga normal lah, agar pembeli juga mampu untuk beli, kan ke kitanya juga enak,” katanya. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button