MediaBanten TVPolitik

Jengkel Lihat Pembangunan Tak Siginfikan, Budi Jadi Calon Walikota Serang

Budi Rustandi, Ketua DPRD Kota Serang mengaku maju menjadi bakal Calon Walikota Serang karena gereget atau jengkel melihat pembangunan Kota Serang yang tidak menunjukan kemajuan yang siginfikan sejak didirikan.

“Sudah berapa kepala daerah sejak didirikan Kota Serang, silakan tanya ke warga, manfaat apa yang dirasakan dan apa kemajuan yang bisa menjadi kebanggaan Kota Serang, termasuk sebagai Ibukota Provinsi,” kata Budi Rustandi, bakal Calon Walikota Serang saat berbincang dengan Ikhsan Ahmad, host di BantenPodcast yang dikutip MediaBanten.Com, Kamis (23/5/2024).

Karena itu, jika dia terpilih menjadi Walikota Serang, akan menjadikan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sebagai ujung tombak dan minta dalam membangun kota dan menampung aspirasi warga.

“RT dan RW akan saya naikan insentifnya dan saya jadikan mitra dalam membangun Kota Serang agar maju dan modern. RT dan RW itu bisa langsung menemui saya untuk membicarakan masalah warga, tidak ada hambatan,” kata Budi Rustandi.

Sebagai bukti RT dan RW dijadikan mitra Walikota Serang, jika dia terpilih, akan menerapkan bahwa jabatan lurah harus mendapatkan rekomendasi dari RT dan RW, termasuk calon lurah itu harus punya konsep untuk mebangun daerahnya.

Budi mengatakan, sebagai Ketua DPRD ternyata kewenangannya sangat terbatas untuk menyelesaikan begitu banyak persoalan yang dihadapi masyarakat Kota Serang. “Saya bener-bener geregetan,” katanya.

Karena itu, pencalonannya merupakan harga mati, yaitu sebagai Walikota Serang, bukan wakil. Dia sudah berbicara secara mendalam dengan Partai Nasdem dan menyepakati konsep yang bakal dibawanya.

“Sementara ini saya belum mendapatkan calon wakil, tapi saya konsen untuk membentuk tim. Saya punya komitmen dengan Nasdem dengan Gerindra, cukup 2 partai,” katanya.

Masalah Mendasar

Budi mengatakan, masalah mendasar yang dihadapi Kota Serang adalah pengangguran yang tinggi. “Dari pengangguran ini masalahnya merambah ke mana-mana, ada bank keliling atau rentenir, tidak bisa menyekolahkan anak dan banyak persoalan lanjutannya,” kata dia.

Persoalan infrastruktur, termasuk jalan yang tidak memadai. “Bagaimana investasi bisa masuk Kota Serang jika sarana dan prasarananya tak layak. Jika investasi masuk, kan ada lowongan pekerjaan, berarti masalah pengangguran bisa dikurangi,” katanya.

Dia mencanangkan, pembangunan jalan di Kota Serang akan menggunakan betonisasi, tak ada hotmix. Alasannya jalan beton lebih murah dan lebih kuat.

Jalan-jalan tersebut akan dilengkapi dengan penerangan jalan umum (PJU). “Dari pengalaman saya sebagai Ketua DPRD, saya menghitung bahwa anggaran PJU mencapai Rp96 miliar. Ini bisa dicapai secara bertahap, sehingga Kota Serang menjadi terang dan layak sebagai kota, bukan jalan yang gelap-gelapan,” katanya.

Peningkatan PAD?

Diatanya soal PAD, saat ini PAD Kota Serang sekitar Rp300 miliar. Jika dia terpilih jadi Walkota Serang, pada tahun pertama, PAD harus naik menjadi Rp500 miliar, tahun berikutnya harus mencapai Rp1 triliun dan seterusnya.

Darimana itu bisa dicapai? Dia akan mendorong investasi masuk ke Kota Serang yang bakal membuka lapangan kerja dan menaikan PAD.

Kemudian parkir harus dibenahi, yaitu tidak ada lagi juru parkir yang setor ke Dinas Perhubungan, tapi langsung ke kas negara. Setoran ke Dinas Perhubungan membuka peluang berkurangnya setoran parkir ke negara.

“Salah satu yang saya upayakan adalah menarik anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi untuk membiayai pembangunan di Kota Serang. Kemampuan ini belum ada di kepala daerah yang pernah menjabat di Kota Serang,” katanya.

Juga dia memastikan tidak ada pembangunan kantor yang baru, tapi cukup mengambil aset Kota Serang yang masih dikuasai oleh Pemkab Serang.

Sawah Negara

Kota Serang sebenarnya memiliki 400 hektar sawah kelas 1 di Kecamatan Kaseman yang berstatus sebagai tanah negara karena merupakan Kerajaan Banten. Namun sawah itu dikuasai dan dikelola pihak yang dinilai tidak bertanggung jawab dan tidak memberikan hasil siginfikan bagi Kota Serang.

“Yang menggarap orang luar Kota Serang. Selama tidak ada berani mengutak-atik soal sawah negara di Kasemen, saya berani. Saya akan membereskannya. Saya akan melibatkan kepolisian, kejaksaan dan pihak-pihak lain yang terkait,” katanya.

Melihat Pasar Rau?

Pasar Rau seharusnya bisa menjadi seperti Tanah Abang (Jakarta) atau pasar modern yang bersih dan menjadi pusat keramaian yang menarik. Kenyataannya, Pasar Rau saat ini kumuh dan tidak dikelola secara profesional.

“Ketika saya Ketua DPRD Kota Serang, keinginan itu sangat sulit direalisasikan karena kewenangannya sangat terbatas, tak ada kewenangan langsung untuk mewujudkan keinginan soal Pasar Rau,” katanya.

Jika dia terpilih sebagai Walikota Serang, dia akan memanggil pengelola Pasar Rau dan merembukan konsep pasar modern yang bersih, asri dan enak diknjungi, bukan kumuh seperti sekarang.

Jika penelola Pasar Rau tidak mau, maka dia bisa memutuskan atau menghentikannya sesuai dengan surat perjanjian dan dokumen yang ada soal Pasar Rau.

“Saya sendiri punya keyakinan Kota Serang bisa maju ketika Presiden yang terpilih dari Ketua Umum Partai Gerindra, terutama bagaimana Kota Serang bisa memanfaatkan anggaran pemerintah pusat untuk kemajuan Kota Serang,” katanya. (BantenPodcast)

Editor Iman NR

Silakan simak penuturan Budi Rustandi, Ketua DPRD Kota Serang di BantenPodcast sebagai berikut;

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button