Ekonomi

Jika Molor, Pemkot Serang Tanggung Biaya Bangun Perpustakan Rp9,9 M

Jika molor, pembiayaan pembangunan gedung perpustakaan Rp9,9 miliar di Batok Bali, Ciracas, Kota Serang harus ditanggung Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. Saat itu biaya berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau pemerintah pusat.

Nanang Saefudin, Sekda Kota Serang meminta pembangunan gedung perpustakaan itu tepat waktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

“Melihat progres pembangunan yang sudah mencapai 70 persen lebih, saya optimis pembangunan gedung Perpustakaan Kota Serang ini akan selesai tepat waktu,” kata Nanang Saefudin, Sekda Kota Serang yang berkunjung ke lokasi pembangunan itu, Jumat (12/11/2021).

Pembangunan Gedung Perpustakaan merupakan implementasi dari visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Serang.

“Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya warga Kota Serang,” ucap Nanang.

Nanang melanjutkan, untuk pembangunan fasilitas lainnya, Pemkot Serang sudah mengalokasikan biaya pada APBD 2022 sebesar Rp7 miliar.

“Jadi tidak semua pembangunan perpustakaan ini menggunakan DAK pemerintah pusat. Beberapa pekerjaan menggunakan APBD Kota Serang, seperti pemagaran, interior, dan sisa bangunan di pojok gedung tersebut,” katanya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan, akan banyak fasilitas di perpustakaan ini.

“Fasilitas yang akan disediakan, yaitu tempat pameran, tempat pelayanan, perpustakaan anak, mini teater, disabilitas, perkantoran,” katanya.

Perpustakaan Umum (bahasa Inggris: public library) adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. Sering juga disebut sebagai perpustakaan daerah jika dibangun oleh pemerintah setempat.

Kerakteristik mendasar yang dimiliki oleh perpustakaan umum adalah bahwa umumnya didukung oleh pajak (biasanya lokal, meskipun setiap tingkat pemerintahan dapat dan tidak dapat berkontribusi).

Mereka diatur oleh sebuah badan untuk melayani kepentingan umum. Perpustakaan umum terbuka untuk semua dan setiap anggota masyarakat dapat mengakses koleksi.

Pada umumnya, perputakaan umum di tingkat provinsi dikelola bersama Pemerintah Daerah. Usaha-usaha antara 2 badan tersebut masih terus dilaksanakan untuk mengembangkan sitem perpustakaan umum, ditunjang dengan beberapa buah mobil sebagai sarana perpustakaan keliling.

Disamping itu tercatat juga tumbuhnya banyak taman bacaan yang diusahakan usaha-usaha pribadi atau rukun kampung.

Usaha-usaha tadi meskipun masih dalam bentuk sangat sederhana, sangat menolong akan kekurangan jasa perpustakaan umum. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)

Iman NR

Back to top button