Keuangan

Ketua DPRD dan Akademisi Untirta Apresiasi Kinerja Bank Banten

Kinerja Bank Banten mendapatkan apresiasi dari Ketua DPRD Banten, Andra Soni dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta, Akhmadi. Keduanya menyebutkan, kinerja bank itu semakin membaik.

Kinerja yang terlihat adalah bank ini mampu biaya operasional dan dana kas daerah (Rekening Kas Umum Daerah – RKUD) dinilai aman.

Bank Banten tidak menggunakan dana tersebut untuk ekspansi. Biaya ekspansi itu diperoleh dari dana dari nasabah retail dan korporasi.

Andra Soni minta semua pihak mendukung apa yang sudah dicapai dan membantu melepaskan dari masalah masa lalu yang harus diselesaikan.

Apa yang telah dicapai Bank Banten saat ini dapat dilihat dari perbaikan kredit bermasalah yang terus menerus dapat diperbaiki baik dengan penagihan maupun restrukturisasi.

Pada tahun 2020, kredit macet saat itu 1,9 triliun. Per bulan Maret 2021, kredit macet yang diselesaikan turun Rp517 miliar. Pada akhir 2021, kredit macet yang diselesaikan turun menjadi 436 miliar.

Ia menambahkan, Interest income atau pendapatan bunga trilulan satu tahun 2021 sebesar Rp64,8 miluar. Pada triwulan dua naik menjadi Rp131 miliar dan triwulan tiga Rp209 miliar. Pada triwulan empat mencapai Rp310 miliar.

Fee base income atau Pendapatan berbasis komisi, seperti biaya transfer, biaya bulanan meningkat 10 kali lipat.

LDR (loan deposit ratio) atau kredit dibandingkan dengan dana pihak ketiga, angkanya semakin turun akan semakin baik.

Pada tahun 2021, triwulan pertama 99,2%, triwulan kedua 74,6%, triwulan ketiga 85%, triwulan keempat 66.5%.

Adapun angka BOPO atau biaya operasional berbanding dengan pendapatan operasional, kalau ditekan terus kebawah semakin efektif pengelolaan keuangannya. Tahun 2021 pada triwulan pertama, 183,1%, triwulan kedua 190,3%, triwulan ketiga 179,8% dan triwulan keempat 158,3%.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untirta, Akhmadi mengatakan apa yang dilakukan oleh direksi Bank Banten saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Di antaranya likuiditas juga semakin membaik, dibuktikan dengan tingkat kepercayaan masyarakat meningkat.

Kewajiban menambah modal 2021 dilakukan dengan penerbitan saham baru melalui PUT VII berhasil meraup dana masyarakat sebesar Rp618 miliar.

Kemudian penyaluran kredit berkualitas dilakukan dengan lebih selektif dan lebih hat-hati dengan growth sejak bulan Juni – Desember 2021 adalah sebesar Rp800 miliar dengan fokus pada kredit consumer.

Peningkatan pendapatan bunga selain dari penyaluran kredit baru tersebut, didukung juga dari peningkatan fungsi treasury dalam mengoptimalkan dana yang tersedia menjadi pendapatan bagi Bank.

Peningkatan fee base income membuat pendapatan operasional perusahaan semakin membaik juga upaya efisiensi telah dilakukan oleh Manajemen Bank Banten dengan menutup beberapa kantor cabang di luar Banten yang merugi sehingga Rasio BOPO menjadi lebih baik.

Bank ini berfokus pada layanan digital menjadi prioritas seperti mobile banking, Cash Management dan layanan lainnya.

Dari data aset Bank Banten juga meningkat sebesar 65.7%, dari Rp5,34 triliun menjadi Rp8,85 triliun, ditopang dari dana pihak ketiga.

Namun nampaknya tantangan terbesar Bank Banten menyelessaikan persoalan masa lalu yang akan sedikit banyaknya mempengaruhi profitabilitas Bank Banten ke depan.

Kata Akhmadi, tugas pemerintah dan masyarakat untuk sama-sama menjaga dan mengawal Bank kebanggan Banten untuk lebih sehat lagi. (* / Editor: Iman NR)

Iman NR

Back to top button