Koperasi UMKM

Kisah Abah Bani, Tukang Sol Sepatu di Pasar Lama Kota Serang

Di sudut trotoar kawasan Pasar Lama, Kota Serang, tampak seorang pria lanjut usia duduk bersandar. Dialah Robani atau yang akrab disapa Abah Bani, seorang tukang sol sepatu yang setiap hari menambal dan menjahit sepatu orang-orang yang melintas.

Setiap pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, Abah Bani mulai membuka lapak sederhananya sebagai tukang sol sepatu. Sebuah meja kayu kecil, alat jahit manual, benang, dan beberapa potongan kulit menjadi saksi perjuangan lelaki renta itu.

Meski penghasilannya tak menentu kadang hanya cukup untuk makan sehari, tapi Abah Bani tak pernah absen datang.

Dia baru menutup usahanya menjelang sore, sekitar pukul 17.00 WIB, saat matahari mulai tenggelam di balik bangunan tua Pasar Lama.

Dengan tangan keriput yang mulai gemetar dimakan usia, Abah Bani menjahit setiap sepatu dengan penuh kesabaran.

“Yang penting halal, Nak. Selama masih bisa kerja, Abah kerja,” ujarnya pelan sambil tersenyum, meski senyumnya tampak menyimpan lelah yang dalam.

Abah Bani mengaku hasil dari menyol sepatu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di rumah. “Kadang sepi, kadang ramai. Kalau lagi sepi, ya makan seadanya saja. Tapi Abah nggak mau ngeluh,” katanya lirih.

Meski kehidupan serba pas-pasan, semangat Abah Bani tak pernah luntur. Di tengah hiruk-pikuk kota yang kian modern, kisahnya menjadi potret nyata tentang keteguhan dan keikhlasan seorang ayah tua yang berjuang tanpa pamrih.

Di balik tumpukan sepatu usang yang diperbaikinya, tersimpan kisah hidup yang jauh lebih dalam tentang ketulusan, kesabaran, dan cinta yang tak pernah padam demi keluarga di rumah. (Abdul Hadi)

Abdul Hadi

Back to top button