Hukum

Korban Selamat Pembunuhan di Waringinkurung Belum Bisa Bicara

Siti Sa’diyah, korban selamat pembunuhan satu keluarga di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten sudah sadarkan diri, namun belum bisa diajak berbicara. Siti mengalami luka robek dari mulut hingga pipi bagian kiri dan traumatik.

“Sudah mengalami perbaikan dan pasienya juga (bisa) diajak ngomong. Dia sudah ada respon, tapi belum bisa berbicara,” kata Kepala Ruangan Perawatan RSUD Cilegon, Ati Ahyati, ditemui diruangannya, Rabu (14/08/2019).

Pihak RSUD Cilegon terus menangani luka di tubuh Siti dan memulihkan kondisi Siti, agar tetap stabil dan sadar. Kesehatannya dipantau secara teliti, agar lekas sembuh dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, untuk memudahkan penyelidikan dan menangkap para pelaku.

“Kita menangani tingkat kesadaran pasien dulu, kemudian kita memberikan terapi-terapi perawatan luka dan sebagainya,” jelasnya.

Baca:

Traumatik

Traumatik masih di alami oleh Siti, usai suaminya, Rustiadi (33) dan putranya A (4), dihabisi nyawanya oleh dua orang bertopeng. Akibat trauma tersebut, Siti belum bisa dimintai keterangan ataupun bercerita mengenai kejadian tragis yang menimpa keluarganya tersebut.

Penjagaan ketat pun dilakukan pihak kepolisian dari Polres Serang Kota dan Polda Banten, untuk menjamin keamanan Siti, sebagai saksi kunci dibunuhnya suami dan anaknya itu.

“Melihat kondisi pasien dan sementara ini, (Siti) belum bisa diajak di komunikasi. Tapi memang kalaupun kita pangil namanya, merespon. Dia masih tertutup,” terangnya.

Sebelumnya sempat diberitakan pada Selasa, 13 Agustus 2019, satu keluarga di Kampung Gegeneng, Desa Sukadalem, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten, dibantai oleh dua orang tidak dikenal bertopeng hitam. Dua korban meninggal dunia, Rustiadi (33) dan putranya berinisial A (4). Sedangkan Siti Sa’diyah berhasil selamat.

Peristiwa nahas itu diperkirakan terjadi pada Selasa malam, 13 Agustus 2019, sekitar pukul 02.00 dini hari. Berbagai dugaan pembantaian pun muncul, mulai dari dendam hingga persaingan tukang bangunan. Dimana Rustiadi merupakan kuli bangunan di kampungnya. Pihak kepolisian dari Polres Serang Kota dan Polda Banten, masih terus mendalami kasus tersebut. (Yandhi Deslatama)

SELENGKAPNYA
Back to top button