KesehatanTausyiah

Manfaat Puasa Daud Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

Meski berat karena harus berpuasa sehari dan berbuka sehari, Puasa Daud yang merupakan puasa sunah ternyata memiliki banyak manfaat dari sisi kesehatan jika dilaksankan.

Perbaikan kesehatan pada tubuh manusia itu karena tata cara pelaksanaan puasa ini adalah dengan berselang-seling hari, satu hari puasa, dan hari berikutnya tidak.

Jika diperhatikan, tata cara pelaksanaan ibadah puasa Daud ini cukup mirip dengan metode diet dengan cara puasa, yaitu intermittent fasting.

Namun, pada diet intermittent fasting terdapat berbagai variasi waktu puasa, dan salah satunya adalah puasa berselang-seling hari sebagaimana puasa Daud.

Manfaat Kesehatan

Dikutip dari halodoc, metode puasa berselang-seling hari seperti diet intermittent fasting dan puasa Daud memiliki cukup banyak manfaat untuk kesehatan. Manfaat puasa dengan metode ini antara lain:

1. Fungsi Sel, Gen, dan Hormon

Saat tidak makan untuk sementara waktu, beberapa kondisi terjadi di tubuh. Misalnya, tubuh memulai proses perbaikan sel yang penting dan mengubah kadar hormon agar lemak tubuh yang tersimpan lebih mudah tubuh akses.

Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh selama berpuasa:

  • Tingkat Insulin: Tingkat insulin dalam darah turun secara signifikan, sehingga ia bisa memicu pembakaran lemak.
  • Hormon Pertumbuhan Manusia: Kadar hormon pertumbuhan dalam darah dapat meningkat sebanyak 5 kali lipat. Kadar hormon yang lebih tinggi ini memfasilitasi pembakaran lemak dan penambahan otot, dan memiliki banyak manfaat lainnya.
  • Perbaikan Sel: Saat puasa, tubuh akan menginduksi proses perbaikan sel yang penting, seperti membuang bahan limbah dari sel.
  • Ekspresi Gen: Ada perubahan menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang terkait dengan umur yang lebih panjang dan perlindungan terhadap penyakit tertentu.

2. Berat Badan dan Lemak Perut

Secara umum, intermittent fasting akan membuat makan lebih sedikit. Selain itu, intermittent fasting meningkatkan fungsi hormon untuk membantu penurunan berat badan.

Tingkat insulin yang lebih rendah, tingkat hormon pertumbuhan yang lebih tinggi dan peningkatan jumlah norepinefrin (noradrenalin) semuanya meningkatkan pemecahan lemak tubuh dan memfasilitasi penggunaannya untuk energi.

Dengan kata lain, intermittent fasting meningkatkan laju metabolisme (meningkatkan kalori keluar) dan mengurangi jumlah makanan yang seseorang konsumsi (mengurangi kalori masuk).

Agar semakin maksimal, pastikan menjalani diet yang tepat jika alasanmu berpuasa adalah menurunkan berat badan. Simak informasinya dalam artikel: Biar Berhasil, Ini Cara Diet Saat Puasa.

3. Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 telah menjadi sangat umum dalam beberapa dekade terakhir. Ciri utamanya adalah kadar gula darah tinggi dalam konteks resistensi insulin.

Apapun yang mengurangi resistensi insulin bisa membantu menurunkan kadar gula darah dan melindungi dari penyakit gula tipe 2.

Menariknya, intermittent fasting atau puasa Daud ini telah terbukti memiliki manfaat besar untuk resistensi insulin dan menyebabkan penurunan kadar gula darah yang mengesankan.

Ada sejumlah poin kunci yang perlu kamu ketahui mengenai penyakit ini. Simak informasinya dalam artikel: Yang Perlu Diketahui Tentang Diabetes Tipe 2.

4. Stres Oksidatif dan Peradangan

Stres oksidatif adalah salah satu langkah menuju penuaan dan banyak penyakit kronis. Ini melibatkan molekul tidak stabil yaitu radikal bebas, yang bereaksi dengan molekul penting lainnya (seperti protein dan DNA) dan merusaknya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa puasa intermittent dapat membantu melawan peradangan, yakni salah satu penyebab berbagai jenis penyakit umum.

Tak hanya itu, puasa Daud atau diet intermittent fasting ini juga baik untuk jantung, berpotensi mencegah kanker, meningkatkan kinerja otak hingga mencegah Alzheimer,

5. Memperpanjang Umur

Puasa Daud berpotensi memperpanjang umur. Argumentasi ini berdasarkan hasil penelitian pada medio 2000 silam dengan subjek eksperimen tikus.

Adapun, penelitian ini menemukan kalau tikus betina yang berpuasa dengan jangka waktu selayaknya intermittent fasting, memiliki umur yang cukup panjang,– ketimbang tikus yang tidak berpuasa.

Meski begitu, efektivitas manfaat ini tentunya masih memerlukan penelitian lebih mendalam, terutama terhadap manusia. (Sumber: Halodoc)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button