HeadlineHukumSosial

Mantan Polisi Ini Tak Malu Nyapu Jalan Demi Hidupi Anak Yatim di Serang

Tubuhnya sudah renta, namun semangatnya masih membara. Tinggal di rumah sederhana di Perum Taman Banten Lestari (TBL) RT 001 RW 021, Kelurahan Unyur, Kota Serang, mantan polisi berpangkat Aiptu (Purn), Maman mengurusi empat anak yatim piatu.

Guna mencukupi kebutuhan hidupnya dan empat anak yatimnya, selain mengandalkan gaji pensiunannya, Aiptu Maman rela menjadi penyapu jalanan sejak 12 tahun lalu.

Kulitnya sudah keriput, rambutnya memutih, namun semangatnya membantu orang lain dari gaji pensiunannya dia bagi untuk menghidupi anak yatim piatu. Rumahnya tak mewah namun penuh kehangatan.

“Mengurusi anak yatim piatu, ada empat, tinggal di sini, Alhamdulillah udah ada yang berkeluarga satu, perempuan. Tapi yang laki-laki masih ikut di sini dengan saya. Saya tinggal di sini tiga lagi, masih SD kelas 4, ada yang lulus STM tapi masih nganggur. Saya sebagai pensiunan polisi, tapi saya tidak malu nyapu di jalan,” kata Aiptu Maman di rumahnya, Jumat (27/08/2021).

Meringankan beban kakek Aiptu Maman, Kapolres Serang Kota (Serkot), AKBP Maruli Ahiles Hutapea memberikan sedikit bantuan sembako dan sejumlah uang. Harapannya, bantuan tersebut bisa digunakkan untuk terus merawat dan mendidik anak yatim piatu dirumahnya.

Tak hanya Kakek Aiptu Maman yang dibantu Kapolres, sejumlah purnawirawan dan warakawuri juga di sambangi mantan Koor Spripim Kapolda Banten ini dalam program Jumat Berkah, yang rutin dia laksanakan.

“Kita berupaya berbagi, hari ini kita berbagi kepada purnawirawan polri, senior kita, kemudian warakawuri, terkhusus Jumat barokah berbarengan dengan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69,” kata Kapolres Serang Kota, AKBP Maruli Ahilles Hutapea.

Sebelumnya, Aiptu Ade Kuswanto, Bhabinkamtibmas Polsek Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, setiap harinya berkeliling di Desa Menes. Hingga suatu hari, dia melihat siswi Madrasah Mambaul Ulum di Kampung Wangun belajar di lantai tanpa meja (Baca: Kisah Aiptu Ade Bangun Rumah Guru Ngaji dan Meja Madrasah di Menes).

Dia bertekad mengumpulkan sedikit penghasilannya sebagai polisi untuk membantu para pelajar, agar bisa meraih ilmu agama dengan baik. Setelah delapan bulan menyisihkan keringatnya, dia bisa membeli 12 kursi dan 5 meja untuk madrasah tersebut.

“Awalnya itu pas Januari 2021, kunjungan ke Wangun, lihat ada anak-anak lagi sekolah agama. Awalnya ga ngeuh aja, tapi pas saya lihat ke dalam (ruang belajar) ternyata cuma pakai tikar. Sedih lihatnya, dari situ ada rasa keinginan untuk bantu mereka,” ungkap Aiptu Ade saat dikonfirmasi, Selasa (10/08/2021).

Meski terbilang cukup beruntung dengan kehidupannya sebagai abdi negara, diakui Aiptu Ade, bahwa bukan perkara mudah untuk bisa memberikan bantuan bagi anak-anak di Madrasah Mambaul Ulum. Karena dia harus membagi penghasilannya untuk menafkahi keluarga beserta memenuhi kebutuhan hariannya.

Beruntung, adanya anggaran dukungan operasional sebagai Bhabinkamtibmas bisa disisihkannya tanpa mengganggu gaji yang diterimanya yang diperuntukkan khusus keluarga.

“Bukan enggak mau nyari bantuan atau donasi, tapi niatnya lillahi ta’ala pingin bantu, jadi waktu itu ya bismillah aja. Kan ada duk ops bhabinkamtibmas tuh, dari situ saya kepikiran untuk digunakan, saya sisihkan, itu sekitar 8 bulan disisihkan. Itu pun baru bisa ke beli 12 kursi sama 5 meja aja. Tapi semoga itu bisa membuat anak-anak jadi lebih semangat untuk belajarnya,” imbuhnya. (Reporter: Yandhi Deslatama / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR
Latest posts by Iman NR (see all)

SELENGKAPNYA
Back to top button