Opini

Melangkah Selagi Bisa

Langkah pertama menentukan langkah berikutnya. Tidak sepenuhnya benar, salah langkah berarti tak menemukan arah. Memperbaiki langkah yang salah adalah sikap bijak untuk terus melangkah.

Kehidupan akan terus berjalan tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada kita, siap atau tidak. Setiap orang bisa saja salah melangkah tetapi perenungan untuk kembali melangkah menjadi buah manis yang bisa dipetik di masa mendatang.

Oleh: ASEP RAHMATULLAH *)

Melangkahlah selagi bisa karena setiap susur zaman tidak bisa ditapaki peradabannya tanpa mengetahui bagaimana langkah-langkah orang hebat didalamnya.

Setiap sesuatu yang besar pasti berangkat dari sesuatu yang kecil, persoalannya adalah apakah kita mau berproses menjadi besar.

Proses adalah suatu langkah pendewasaan yang mengajarkan kita atas semua peristiwa yang membesarkan perasaan dan niatan atau sebaliknya, sebuah ujian yang mesti membuat kita sabar untuk menjalaninya.

Tanamkanlah dalam diri, dipimpin atau pemimpin. Mempimpin artinya diri selalu bersemangat untuk terus maju, berinovasi dan semangat melewati setiap persoalan, tantangan dan hambatan yang datang kepada diri.

Dipimpin artinya, mengikuti arus tanpa perencanaan dan percaya bahwa kegagalan diri adalah semata takdir tanpa berupaya untuk memperbaikinya.

Sukses dan belum sukses adalah dua titik keseimbangan seseorang dalam menilai kemampuannya untuk terus melangkah.

Pengetahuan tertinggi sebagai bekal dalam melangkah adalah keyakinan atas apa yang diketahui dan atas apa yang ingin didapat.

Pada level kedua, pengetahuan sebagai bekal untuk melangkah adalah bekal yang hanya mengandalkan panca indera, di antaranya hanya mengandallkan penglihatan dan pendengaran atas peristiwa atau perjalanan sukses orang lain.

Pada level ketiga, pengetahuan yang diandalkan untuk melangkah adalah emosi karena tidak ingin dibilang gagal.

Sejauhmana seseorang dapat mempersiapkan dan menapaki jenjang suksesnya, jawabannya adalah sejauh diri dapat bertahan dalam setiap potensi kegagalannya dan belajar dari setiap kegagalannya sehingga tahu jalan yang baik buat dirinya.

Bisa jadi, tulisan ini dicemooh karena terlalu mudah bermain dalam kata-kata, tetapi juga perlu diingat bahwa kata-kata adalah bagian dari persiapan yang dibutuhkan membangun langkah – langkah kedepan.

Sukses adalah pilihan bukan hasil tebakan atau hadiah dari sang kehidupan, oleh karena itu melangkah juga adalah pilihan. Memilih langkah yang akan ditempuh adalah memilih tujuan yang akan dicapai, sekaligus memilih berbagai resiko yang akan dihadapi.

Melangkahlah dalam diam karena dengan diam kita mempelajari segala hal, mengamati banyak hal dan menghitung setiap eskalasi langkah yang diperlukan.

Tapi jangan lupa, sebagai mahluk ciptaan Tuhan, melangkah tanpa berdoa sama dengan langkah orang sombong.

Doa menjadi pendorong untuk mendatangkan ridho Tuhan, karena sukses adalah hak prerogative Tuhan, sementara kita hanya bisa berusaha.

Melangkahlah selagi bisa, karena hanya orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang tahu kemana mereka akan melangkah, kapan mereka akan melangkah dan langkah apa yang diperlukan untuk membangun kepercayaan diri. (*)

*) Penulis adalah Sekretaris DPD PDIP Provinsi Banten.

Iman NR

Back to top button