Ajaran Islam meyakini bahwa selama pikiran manusia terkungkung mitos, selama itu pula derajat keadaban manusia turun dari keutamaan yang semestinya.
Dalam pengajian Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Sabtu (23/1) ustaz Muhammad Damami Zein menceritakan kejelian Kiai Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah.
Menurut Damami, selama pikiran suatu umat dibelenggu mitos, maka umat itu akan sulit meraih kemajuan dan kemuliaan. Karenanya pendidikan adalah perhatian yang dilakukan Kiai Dahlan pada masa awal beliau berdakwah.
Kiai Ahmad Dahlan menurut Damami mencontoh tindakan paling awal Nabi Muhammad saat berdakwah di Mekkah yaitu usaha untuk membebaskan manusia dari mitos dan mengembalikan pada derajat keadabannya.
Baca:
“Orang jahiliyah itu bukan bodoh itu bukan otaknya tidak berfungsi, bukan. Tapi karena kondisi jadi tidak tahu. Karena itu akibatnya antara lain menyembah berhala. Dalam tanda petik itu kurang pandai,” jelas Muhammad Damami.
“Mengenai dinilai soal berhasil atau tidak itu lain urusan ya. Tapi niatnya itu, namanya Persyarikatan Muhammadiyah itu mendidik anggota-anggotanya dan pengurus-pengurusnya di belakang Rasulullah. Jadi apa yang diuswahkan Rasulullah, apa yang dicontohkan Rasulullah itu diikuti,” ujarnya.
Ciri keilmuan yang menghindari mitos dan pengkultusan berlebihan juga dilakukan oleh Muhammadiyah dalam gerakan dakwah.
“Karena supaya pas betul memahami Qurannya harus dengan kritis, harus dengan metodologi yang jelas, yang bagus. Yang kedua kalau bicara hadis, sunnah katakanlah begitu, sunnahnya dikoreksi misalnya, mana yang kurang kuat untuk tidak perlu dipakai. Yang dipakai adalah yang sahih dan maqbul,” imbuhnya. (*)
Tulisan ini dikutip utuh dari web muhammadiyah.or.di, lihat halaman aslinya, KLIK DI SINI,