Muktamar Muhammadiyah ke-48, Ini Pesan Presiden Jokowi
Pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Tahun 2022, Sabtu (19/11/2022) pagi.
Acara pembukaan tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Melansir dari Setkab.go.id Minggu (20/11/2022), Jokowi juga mengungkapkan kegembiraannya dapat bersilahturahmi dengan peserta Muktamar.
“Saya sangat bersyukur, saya senang dan merasa terhormat bisa hadir di Muktamar Muhammdiyah dan Muktamar Aisyiyah pad apagi hari ini. Allahamdulilah, saya dan Bu Iriana bisa bersilaturahmi langsung dengan Bapak – Ibu semuanya,” katanya.
Jokowi tiba di Surakarta sekitar pukul 11 malam usai lawatan ke Bangkok, Thailand dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).
Sebelumnya, tanggal 13 hingga 17 November Jokowi berada di Bali untuk rangkaian KTT G20 setelah menghadiri KTT Perhimpunan Bangsa – Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke 40 dan 41 di Phnom Penh, Kamboja, tanggal 10 hingga 13 November.
“Seharusnya KTT APEC baru selesai sore hari ini, tetapi karena hormat saya, respect saya terhadap undangan dari PP (Pengurus Pusat) Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, maka saya pulang duluan mendahului pemimpin – pemimpin yang lain supaya bisa berjumpa dengan Bapak Ibu semuanya,” ungkapnya.
Di hadapan peserta Muktamar, Presiden Jokowi juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah atas dukungannya dalam upaya penanganan pandemi COVID-19 tiga tahun terakhir.
Selain itu, kata Presiden, Indonesia termasuk salah satu negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID- 19.
Dengan lebih dari 440 juta dosis vaksin COVID-19 yang telah disuntikkan kepada masyarakat, Indonesia termasuk negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak.
Kendati demikian, Jokowi mengingatkan kembali kepada semua pihak bahwa tantangan global masih belum berakhir.
“Pandemi belum sepenuhnya usai, masalah baru telah muncul. Perang di Ukraina telah merusak rantai pasok global, sehingga harga pangan naik, harga BBM dan listrik juga meningkat tajam di seluruh negara di dunia,” kata Presiden.
Selain itu, kata Jokowi, kompetisi global juga terus meningkat. Hal ini membutuhkan bangsa Indonesia untuk fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) agar dapat bersaing dalam kompetisi tersebut.
(*/Editor: Abdul Hadi)