Internasional

Palestina Kembali Memanas, Layanan Medis Lumpuh Dihantam Israel

Palestina kembali memanas paska berakhirnya gencatan senjata Jumat lalu. Serangan Israel yang tanpa henti dan meluas ke Tepi Barat, palestinan menyebabkan menyebabkan layanan medis lumpuh, jaringan listrik dan komunikasi mati.

Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa bersama Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) melakukan assessment untuk menangani korban peperangan ke rumah-rumah sakit di Mesir di antaranya Rumah Sakit (RS) Kanker dan RS Palestina untuk memberikan layanan medis di Kairo.

Dompet Dhuafa dan IHA juga berkoordinasi dengan PRCS (Palestinian Red Crescent Society) untuk penanganan penyintas dari Palestina yang bisa keluar dari Gaza dan Rafah.

Mereka ditempatkan di beberapa rumah sakit, yaitu di El Arish, Institute Nashr, RS Kanker dan RS Palestine di Kairo.

Salah satu pasien wanita yang ditemui Tim Kemanusiaan, Samma, baru saja tiba dari Gaza malam sebelumnya (Minggu, 3/12/2023).

“Saya masih mengingat apa yang terjadi dengan saya, keadaan terluka di kaki kiri terkena pecahan mortir, tertembak di bagian pinggang dan luka pada jari tangan kiri, saya terus berusaha bersama penyintas lainnya untuk keluar dan mencari tempat aman,” katanya.

Dalam keterangannya, Samma yang didampingi oleh seorang perawat, Hakim Majidi dari RS Indonesia – Gaza yang berhasil membawa dirinya keluar dari sana.

RS Palestina menampung pendamping atau keluarga dari para pasien yang berhasil keluar dari Gaza. Di RS tersebut menampung sekitar 18 orang penyintas .

Dompet Dhuafa bersama IHA berkesempatan mendistribusikan sebagian bantuan untuk seluruh penyintas dari Palestina.

Dian Mulyadi, Tim Kemanusiaan Dompet Dhuafa menyatakan, kondisi Palestina kembali memanas dan eskalasi konflik tinggi. Banyak korban berjatuhan, mengusik rasa kemanusiaan. Dompet Dhuafa hadir untuk memberikan bantuan secara kongkret kepada para penyintas khususnya pasien.

Mai Aref, Direktur PRCS Cairo mengapresiasi Indonesia yang diwakili Indonesian Humanitarian Alliances, atas kepeduliannya terhadap rakyat Palestina.

“Dengan segala keterbatasan, kami selalu berusaha untuk bisa membantu seluruh penyintas yang sudah melalui pintu Gaza dan masuk ke Rafah, Kami juga koordinasi dengan ERC sebagai lembaga resmi yang ditunjuk Pemerintah Mesir agar bisa menampung mereka di tempat yang layak,” ujarnya.

Muhammad, Direktur RS Palestina, Cairo menyatakan, perlengkapan RS ini sangat terbatas, banyak alat medis tidak berfungsi, menyebabkan kesulitan merawat pasien.

Sebelumnya Dompet Dhuafa bersama Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) telah memberangkatkan 11 truk dengan total 176 ton membawa air mineral dan paket makanan kering seperti tepung, susu, margarin, makaroni, beras, keju, pasta kacang, daging kalengan, air mineral, obat-obatan dan kebutuhan musim dingin.

Di sisi lain DMC Dompet Dhuafa bersama mitra dengan dukungan dari masyarakat, mampu menyalurkan 1.000 paket sanitasi perempuan yang telah didistribusikan ke wilayah Gaza bagian utara.

Relawan mitra lokal DMC Dompet Dhuafa perlahan-lahan mengelilingi tempat pengungsian yang berdekatan dengan reruntuhan bangunan untuk mendistribusikan langsung kepada 2.000 penerima manfaat.

Serta digulirkan program Dapur Umum Dompet Dhuafa (Dompet Dhuafa Kitchen) di wilayah Gaza Utara dan Gaza Selatan terus hadir hingga saat ini. Setiap harinya tim memasak untuk 2.000 jiwa yang sedang mengungsi di Jalur Gaza. (Siaran Pers Dompet Dhuafa)

Editor Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button