Opini

Pendidikan Montessori : Terobosan Menjadi Ibu yang Berhasil

Pendidikan Montessori merupakan sebuah pendekatan pendidikan yang dikemukakan oleh Dr Maria Montessori, dan telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan anak-anak di seluruh dunia.

OLEH: HANIFAH NURHAYATI *)

Pendekatan Montessori memiliki sebuah pandangan bahwa anak sebagai individu yang aktif dan kreatif memerlukan dukungan penuh dari lingkungannya dalam mengembangkan potensi anak dengan materi pembelajaran yang tepat.

Dalam prinsip Montessori, anak-anak diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi dunia, mengenal bakatnya dan memilih minatnya dengan arahan tidak langsung dari guru atau orang tuanya.

Minat dan bakat harus dimiliki anak dengan keinginannya pribadi tanpa paksaan dari guru atau orang tua. Namun, guru dan orang tua dapat memberikan petunjuk atau hal-hal yang perlu dimiliki anak sebelum memilih minat dan mengetahui bakatnya. Dengan kata lain, anak-anak sangat dihargai terhadap keunikan mereka.

Pengembangan keterampilan motorik menjadi fokus utama dalam pendekatan pendidikan Montessori. Anak-anak diajarkaan tentang koordinasi tangan-mata, konsentrasi, dan keahlian motorik lainnya dengan menggunakan alat dan bahan khusus, serta menggunakan materi yang memiliki unsur sensoris untuk merangsang indra anak, dan membantu mereka dalam memahami konsep-konsep pengetahuan melalui pengalaman langsung.

Lingkungan belajar dibuat sedemikian rupa dengan tujuan anak-anak dapat mengeksplor pengethauannya dengan bebas.

Meja dan kursi disesuaikan ukurannya dengan tinggi badan anak, memberikan akses alat-alat dan media belajar yang terjangkau, dan ruang yang luas untuk anak-anak bebas bergerak agar terciptanya suasana nyaman yang mendukung pembelajaran yang efektif.

Anak-anak dapat membangun keterampilan sosial nya dengan cara berbagi dan respek terhadap teman-temannya melalui interaksi sehari-hari.

Pendidikan Montessori, selain diterapkan di sekolah, ternyata dapat diterapkan dengan sukses di rumah oleh orang tua, terutama Ibu yang berperan penting dalam mendukung perkembangan anak.

Dengan memahami prinsip dasar pendekatan pendidikan Montessori, Ibu dapat menerapkan pendekatan ini untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang baik.

Langkah awal dalam menerapkan pendekatan Mntessori yaitu dengan menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran. Ciptakan ruang belajar yang nyaman dan sesuai dengan perkembangan anak.

Ruang belajar dilengkapi dengan alat-alat belaja, bahan-bahan kreatif yang disusun rapi dan disertai dengan alat permainan interaktif.

Penting bagi orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih dan memulai kegiatan apa yang ingin dilakukannya.

Namun, Ibu dapat memberikan beberapa pilihan kegiatan yang dapat dilakukan anak sebagai referensi.

Hal ini akan membantu mereka mengembangkan inisiatif dalam berpendapat, bertanggung jawab terhadap pilihannya, dan percaya diri akan kemampuannya dalam meyelesaikan tugas yang dilaksanakan.

Keterampilan motorik halus dan kasar dianjurkan menjadi fokus utama dalam tujuan menerapkan pendidikan Montessori.

Ibu dapat menyediakan alat-alat dan aktivitas yang dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motoriknya dengan menyediakan alat permainan interaktif, puzzle, atau memberikan kegiatan keseharian seperti melipat kain atau kegiatan menuangkan air dari satu wadah ke wadah lainnya.

Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatkan konsentrasi anak. Selanjutnya, melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti membersihkan meja makan, menyusun buku, atau merapikan mainan. Kegiatan ini dapat mengajarkan anak tentang kemandirian dan tanggung jawab.

Alat pembelajaran yang sesuai dapat membantu anak mengembangkan pemahaman konsep secara nyata melalui pengamatan dan sentuhan. Ibu dapat memilih alat pembelajaran yang dirancang sesuai prinsip Montessori, seperti mainan kayu, bahan asesoris, dan bahan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung melalui pendengaran dan sentuahan.

Menerapkan pendekatan Montessori memerlukan rutinitas yang stabil dalam kehidupan anak. Tetapkan jadwal yang konsisten, seperti waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat. Dengan adanya jadwal yang konsisten, anak akan dengan mudah dan terbiasa melakukan kegiatan kegiatan tersebut secara rutin.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Ibu dapat menciptakan lingkungan di rumah sesuai dengan perkembangan holistic anak melalui pendekatan Montessori. Sehingga, Ibu dapat mewujudkan karakter dan kemandirian anak serta mejadikan anak sebagai pribadi yang berpengetahuan luas dan kreatif. (**)

*) HANIFAH NURHAYATI adalah mahasiswa S2 Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Iman NR

Back to top button