Opini

Pentingnya Memahami Perkembangan Emosi Peserta Didik

Bagi guru, tugas dalam memahami perkembangan peserta didik kadang lebih menyulitkan daripada menyampaikan materi di depan kelas. Apalagi jika yang perlu diperhatikan ialah perkembangan yang sukar dan hampir tidak terlihat secara langsung oleh mata. Contohnya saja, perkembangan emosi.

OLEH: SHAFA SALSABILA *)

Emosi adalah bagaimana seseorang merasa dan bereaksi terhadap apa yang dialaminya ketika mengalami sesuatu. Ini juga dapat mempengaruhi cara seseorang berperilaku dan melakukan tindakan.

Emosi juga melibatkan perubahan dalam tubuh, seperti ekspresi wajah yang berubah ketika merasakan emosi tertentu. Dan tentu saja, emosi dapat berupa berbagai perasaan seperti bahagia, sedih, kecewa, marah dan sebagainya.

Jika berbicara tentang perkembangan emosi, khususnya pada peserta didik, maka berbicara tentang bagaimana perasaan mereka berubah dan berkembang ke arah lebih baik.

Sebagai guru, perlu membantu peserta didik untuk mengenali perasaan dan emosi mereka sendiri, lalu membantu untuk memberikan pemahaman akan alasan di balik perasaan tersebut muncul, dan tak kalah penting bagaimana menghadapi atau memahami emosi orang lain.

Lalu, seperti apa perkembangan emosi yang berkembang ke arah lebih baik? Maka pahami contoh berikut:

Sinta adalah seorang siswa kelas 5 SD yang baru saja memasuki tahun ajaran baru. Sinta adalah anak yang periang. Di hari pertama sekolah, ia begitu bersemangat dan tidak sabar untuk bertemu dengan guru serta teman-temannya.

Namun, seiring berjalannya hari, Sinta mulai merasakan kesulitan di pelajaran matematika. Kesulitan yang Sinta alami nyatanya terus berlanjut hingga pada tahap Sinta mudah menangis ketika menyelesaikan tugas-tugasnya.

Menyadari perubahan yang ada pada diri Sinta, guru di kelasnya pun memberikan saran untuk mengikuti kelas tambahan di luar jam pelajaran di sekolah.

Mengikuti saran guru, Sinta pun mengikuti kelas tambahan matematika dan mulai mengatasi kesulitannya di pelajaran matematika.

Tapi, sampai ketika hari ujian matematika pun tiba Sinta tetap merasa khawatir dan tidak percaya diri dengan kemampuannya.

Setelah hasil ujian diserahkan, Sinta ternyata mendapatkan nilai di atas ekspektasinya dan tentu saja itu membuat percaya dirinya akan mata pelajaran matematika pun kembali.Dan karena Sinta sudah percaya diri kembali, maka Sinta kembali menjadi anak yang periang.

Nah, kira-kira begitulah contoh dari perkembangan emosi peserta didik. Dari contoh itu pula kita dapat melihat bahwa emosi peserta didik di sekolah dapat berubah seiring waktu karena faktor-faktor tertentu seperti kesulitas belajar, tekanan menghadapi ujian, dan dukungan dari pihak luar seperti guru dan orang tua.

Dan dengan dukungan tersebutlah peserta didik dapat mengatasi perasaan negatif yang dirasakannya serta dapat mengembangkan emosinya menjadi lebih baik.

Kemudian, pentingnya guru dalam memahami emosi peserta didik adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Belajar

Dapat menentukan lingkungan belajar yang sesuai untuk peserta didik seperti kasus Santi sebelumnya, ketika guru menyadari permasalahan yang dialami oleh Santi, maka guru segera memberikan saran untuk mengikuti kelas tambahan.

2. Mendukung Keberhasilan

Apabila guru memahami perkembangan peserta didik dan dapat mengarahkannya ke arah lebih baik, tentu ini akan berdampak pada kematangan emosi peserta didik.

Apabila emosi seseorang terkelola dengan baik, maka akan mudah pula untuknya menghadapi permasalahan di masa depan sehingga akan mendekatkannya ke keberhasilan di masa depan.

3. Kualitas Hubungan

Tidak dipungkiri apabila seorang guru dapat memahami apa yang dirasakan oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan hubungan baik antara guru dan peserta didik.

Nah, itu dia pengertian, contoh, dan pentingnya seorang guru memahami emosi peserta didik. (**)

*) SHAFA SALSABILA adalah mahasiswi pascasarjana (S2) Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button