Edukasi

UPH Edukasi Kompetensi Digital dalam Pekerjaan Notaris

Era digital membawa perubahan dan kemudahan bagi manusia dalam berbagai bidang pekerjaan, termasuk pekerjaan notaris.

Notaris memiliki peran penting sebagai perpanjangan tangan Negara dalam urusan hukum perdata.

Berkat teknologi, proses pengumpulan, pengolahan data, perjanjian, dan pembuatan akta menjadi lebih efisien, tanpa harus melibatkan pertemuan langsung antara Notaris dan klien.

Pandemi Covid-19 juga menjadi alasan peralihan ke penggunaan data dan dokumen digital.

Namun, ancaman keamanan digital tidak dapat dihindari dan kerap mengikuti pergerakan teknologi yang semakin canggih. Maka di tengah digitalisasi, Notaris diharapkan bisa beradaptasi dan menjadi gate keeper.

Penting bagi notaris untuk memahami tindakan yang harus diambil agar tetap relevan sekaligus menjaga integritas dan keamanan data pribadi klien mereka.

Universitas Pelita Harapan (UPH) menyadari pentingnya edukasi dan pembekalan kompetensi digital terkait dengan pekerjaan Notaris.

Sebagai salah satu universitas swasta yang memiliki Program Magister Kenotariatan, UPH menghadirkan para dosen yang andal, bereputasi baik dalam Hukum Bisnis, dan berpengalaman di bidang Kenotariatan.

Kualitas pendidikan terbaik UPH memastikan mahasiswa UPH dapat mengimplementasikan ilmu seiring berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), mampu bersaing, dan siap menghadapi tantangan di era globalisasi.

Bertepatan dengan Dies Natalis ke-10, pada 8 September 2023 Program Magister Kenotariatan UPH mengadakan Seminar hybrid bertajuk The Notary of Tomorrow: The Contribution of New Technologies to The Evolution of The Notarial Profession yang dihadiri oleh mahasiswa UPH serta publik.

Acara yang berlangsung di UPH Kampus Pasca Sarjana, Jakarta ini menghadirkan Associate Professor of Commercial Law di University of Trento Italy, Assoc. Prof. Corrado Malberti.

Topik yang praktis dan relevan dengan kondisi global saat ini, telah memicu antusiasme peserta. Selain itu, acara ini juga menghadirkan para alumni Magister Kenotariatan UPH untuk berbagi seputar profesis mereka.

Prof. Corrado menyampaikan,perkembangan teknologi digital menuntut para Notaris untuk bisa beradaptasi dalam hal ilmu dan kecakapan agar bisa survive dan tetap eksis menangani kasus hukum perdata.

“Dengan perkembangan teknologi, sekarang ini Notaris tidak perlu harus bertemu klien secara langsung. Mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dari jarak jauh, di mana pun dan kapan pun. Namun diperlukan remote authentication untuk verifikasi data,” ungkapnya.

Prof Corrado pun menjabarkan, di Eropa sendiri ada e-signature dan e-identification yang telah dikembangkan untuk verifikasi data digital.

Notaris tetap harus jeli dan teliti dalam proses ini, karena keamanan digital menjadi aspek yang sangat penting, terutama karena beberapa negara belum mencapai level cyber security yang setara.

“Di internet, kita harus mewaspadai semua orang. Pasalnya, Notaris bekerja dengan data pribadi klien yang sensitif dan berbahaya jika sampai bocor dan bahkan digunakan untuk hal-hal yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.

Sebagai penutup, Prof. Corrado menyampaikan bahwa meskipun bekerja remote, Notaris tetap harus mengidentifikasi setiap kliennya secara langsung dan personal.

Digitalisasi memang mempermudah pekerjaan, tetapi pada akhirnya yang harus bertanggung jawab tetaplah Notaris. Itulah alasan profesi notaris sangat penting dan tidak mudah digantikan teknologi.

Magister Kenotariatan UPH terus mengupayakan agar lulusannya menjadi Notaris andal yang mengikuti perkembangan zaman.

Selain menjadi Notaris profesional, karier yang dapat dimiliki oleh lulusan Magister Kenotariatan adalah Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT), Dosen Hukum, Pengacara, Diplomat, Peneliti, Staf Kementerian, dan Staf Legal. (PR UPH)

Editor Iman NR


Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button