Opini

Politik Keluarga dan Dinasti

Politik keluarga dan dinasti memiliki orientasi dan sekat yang berbeda dalam sistem demokrasi. Bayangkan jika dalam satu keluarga memiliki passion yang sama. Ayah – ibu dan anak-anaknya semua berprofesi sebagai dokter, militer, wartawan atau profesi apapun.

OLEH: ANDIKA HAZRUMY *)

Tidak bisa semena-mena menuduh bahwa keberhasilan mereka dalam profesi yang sama adalah dampak dari suatu kongkalikong.

Mereka pasti berangkat dari suatu pemahaman, tujuan dan semangat yang sama, mengalami dan mendalami proses yang sama kuat untuk bisa terseleksi menjadi profesi tersebut dalam pendidikan yang ditempuh dan sistem kompetisi di luar keluarga yang mesti dijalani oleh keluarga tersebut secara selektif dan produktif.

Keluarga adalah basis terkecil dalam masyarakat, yang jika sehat pendidikan dan budaya yang tumbuh di dalamnya akan menjadi pilar yang kuat dalam masyarakat. Sebuah pilar yang akan menjadi kekuatan di dalam masyarakat itu sendiri.

Pendidikan dalam keluarga akan mencerminkan kekuatan kepemimpinan anak-anaknya yang dicita-citakan oleh orang tua, karakteristik dan kekhasan intelektualitas yang dihasilkan untuk survive dan berhasil di masyarakat.

Sistem demokrasi menempatkan keberadaan hukum di atas segala-galanya. Politik dalam demokrasi tidak bisa semena-mena menempatkan keluarga dan sanak famili pada posisi-posisi yang diinginkan sekehendak hati. Bahkan proses politik berdemokrasi tidak bisa berbasis keluarga.

Semua ditentukan oleh aturan main dan kehendak masyarakat sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Keunggulan dan kesuksesan politisi yang bertarung dalam kontestasi mempunyai ukuran dan validitas di dalam masyarakat, baik popularitas, elektabilitas, intelektualitas dan moralitas yang mesti bisa dipertanggungjawabkan – terlepas dari isu dan branding yang dimainkan. Masyarakatlah yang menentukan apapun proses yang ditempuh oleh politisi.

Dinasti adalah istilah yang mengarah kepada kekuasaan yang dikuasai keluarga dalam sistem monarki. Dinasti seringkali menggunakan sistem pewarisan kekeluargaan secara turun temurun untuk memegang kekuasaan politik berdasarkan garis keturunan.

Dalam sejarah banyak dinasti yang terkenal dan kekuasaannya diwariskan kepada keluarganya secara turun temurun.

Di antaranya dinasti Tang di Tiongkok yang memerintah dari tahun 618 hingga 907 diperintah oleh kaisar-kaisar bermarga Li, dinasti Ptolemaik di Mesir, dinasti bercorak Yunani Kuno yang menguasai Mesir kira-kira selama 305 SM-30 SM dan lain sebagainya.

Akan sangat sulit suatu dinasti berkembang dalam sistem demokrasi, bahkan bisa dikatakan hampir mustahil tumbuh politik dinasti dalam alam demokrasi.

Keluarga dengan passion yang sama, apapun profesi yang dipilih bersama dalam suatu keluarga biasanya dilandasi oleh semangat pembelajaran dan pewarisan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan yang sama untuk membaktikan diri dengan segenap kemampuannya untuk masyarakat.

Adapun tuduhan ketika suatu keluarga mampu mendominasi suatu profesi mesti ditelaah bagaimana perjuangan dan kemampuan kompetisinya, bukan pada pandangan sebelah mata yang mematahkan objektifisme yang ada.

Keberhasilan suatu profesi di masyarakat selalu ditandai dari kesuksesan sebuah keluarga dalam mengelola pendidikan dan kehangatan dalam suatu keluarga untuk menghargai diri dan orang lain. (**)

*) ANDIKA HAZRUMY adalah akademisi sekaligus politisi muda yang pernah menjadi Wakil Gubernur Banten. Dan saat ini tengah bersiap kembali mengikuti kontestasi pada Pemilu 2024.

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button