Kesehatan

Pengunjung Puskesmas di Kota Tangerang Diedukasi Soal Mpox

Pengunjung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Tangerang dipasatikan bakal mendapakan edukasi pencegahan kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox), meski pengunjung itu tidak sedang berurusan dengan penyakit tersebut.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang memberi edukasi kepada masyarakat yang berkunjung ke puskesmas terkait pencegahan kasus cacar monyet atau Monkeypox (Mpox).

Sekretaris Dinkes Kota Tangerang, dr Darto, Jumat (20/9/2024), mengatakan, meski penyakit ini bisa sembuh, tetapi pencegahan melalui edukasi harus tetap dilakukan seluruh pihak terutama pemerintah daerah.

“Kita masifkan edukasi kepada masyarakat yang ada di posyandu maupun puskesmas mengenai pencegahan kasus cacar monyet sehingga masyarakat lebih waspada, peka, dan akhirnya mau sama-sama menjaga kesehatan diri dan keluarganya,” kata dia.

Ia menuturkan hingga saat ini tidak ditemukan kasus Mpox, namun langkah antisipasi terus intens dilakukan Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan.

Ia juga menuturkan Dinkes terus melakukan sosialisasi melalui kelurahan dan kecamatan pada setiap momen agar masyarakat bisa mengetahui upaya pencegahannya.

“Seperti posyandu dan puskesmas, masif mengedukasi masyarakat yang tengah menunggu antrean, secara rutin dan terus berulang. Tak ketinggalan, menempel informasi dan membagikan flyer,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Tangerang dr. Dini Anggraeni mengungkapkan fasilitas kesehatan telah siap jika dibutuhan untuk menangani kasus Mpox atau cacar monyet.

Ia menjelaskan bahwa penyebaran kasus Mpox dapat terjadi melalui kontak erat secara langsung maupun tidak langsung seperti kontak fisik termasuk hubungan seksual. Kemudian penularan tidak langsung seperti melalui benda-benda.

Dini mengimbau masyarakat Kota Tangerang agar tetap menerapkan PHBS, sehingga pencegahan dapat dimulai dari diri sendiri.

“Paling utama adalah bagaimana kita melakukan pencegahan sehingga tidak terjadi dan memutus penularan agar tidak menyebar. Maka, PHBS menjadi salah satu kunci utama dalam upaya pencegahan,” katanya.

Sebelumnya, dokter spesialis kulit dan kelamin lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr Fitria Agustina mengatakan ada karakteristik gejala klinis yang cukup khas dijumpai pada penderita cacar monyet atau Mpox (Baca: Ini Karakteristik Gejala Klinis Penderita Cacar Monyet).

Fitria yang dihubungi melalui pesan singkat, Kamis, ini menyebut berdasarkan laporan wabah tahun 2022, lesi dan ruam yang dapat dijumpai pada pasien Mpox sering terjadi di area genital, anorektal atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah.

Ia juga menyebut ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh. “Ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki,” jelasnya. (Achmad Irfan – LKBN Antara)

Editor Iman NR

Iman NR

Back to top button