Seba Baduy: Minta Tersedia Obat Anti Bisa Ular di Puskesmas Terdekat

Jaro Pamerintah Suku Baduy, Oom yang menyampaikan amanat Puun kepada Bapak Gede mengatakan bahwa warga meminta agar fasilitas kesehatan di Pegunungan Keundeung, Kabupaten Lebak agar dilengkapi dan disediakan obat anti bisa ular.
Sebab kasus warga Baduy baik Baduy Dalam maupun Luar sering terkena gigitan ular berbisa ketika berladang atau melakukan kegiatan di hutan.
Menurut catatan MediaBanten.Com, ketika warga Baduyberobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat, tidak tersedia obat anti bisa ular.
Dalam beberapa kasus, warga Baduy itu terpaksa dibawa ke RSUD Banten dengan menggunakan surat keterangan tidak mampu (SKTM). Karena jarak dan waktu, juga sering terlambat dalam penanganan kasus tersebut.
“Kami juga minta di fasilitas kesehatan yang ada agar dilengkapi dengan obat-obatan anti bisa ular. Agar masyarakat Baduy yang kena gigit ular bisa ditangani dengan baik,” ungkap Jaro Pamerintah Suku Baduy, Oom dalam acara Seba Bapak Gede di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Sabtu (3/5/2025) malam.
Pada momen Seba Gede itu, Jaro Pemerintah Oom juga menyampaikan amanat Puun kepada Pemprov Banten, utamanya berkenaan dengan kelestarian alam yang harus terus dijaga. Gunung-gunung yang tidak boleh dirusak serta sungai-sungai yang tidak boleh dikotori.
Selain itu, Jaro Oom juga menegaskan jika momen Seba Gede ini merupakan bentuk amanat dari leluhur agar masyarakat Baduy tetap menjalin silaturahmi dengan pemerintah yang sah.
“Untuk itu pemberian hasil alam yang kami serahkan ini bukanlah upeti, tetapi lebih kepada bentuk ketaatan kami kepada pemerintahan yang sah,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Banten, Andra Soni langsung memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten untuk menjalin kolaborasi dengan Puskesmas terdekat untuk menindaklanjuti permintaan dari masyarakat Baduy.
“Termasuk juga di RSUD Banten, harus dilengkapi dengan obat-obatan anti bisa ular,” ungkapnya.
Andra Soni mengakui dari masyarakat Baduy, dia banyak belajar. Belajar arti kedisiplinan, saling menghormati, dan tertib.
Gubernur Banten Andra Soni sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede Masyarakat Baduy. Penerimaan itu ditandai dengan diterimanya Laksa yang diserahkan oleh Jaro Tanggungan Keduabelas, Saidi Putera.
Seba Gede masyarakat Baduy dilaksanakan di Gedung Negara Provinsi Banten, Jl Brigjen KH Syam’un No. 5, Kota Serang, Sabtu (3/5/2025) malam.
Laksa diserahkan setelah Jaro Tanggungan 12 Saidi Putra menyampaikan ucapan tatabean (persembahan) kepada Bapak Gede pada ritual inti Seba yakni Purwa atau Panabean sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
“Saya sebagai Bapak Gede menerima Seba Gede masyarakat Baduy tahun ini. Semoga masyarakat Baduy semakin sejahtera, alamnya subur, makmur dan gemah, ripah,” kata Andra Soni.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman mengatakan, jumlah masyarakat Baduy yang mengikuti Seba Gede tahun ini sebanyak 1.769 warga, yang terdiri dari 1.700 Baduy Luar dan 69 Baduy Dalam. (Siaran Pers Biro Adpim Pemprov Banten)