Kesehatan

Syafrudin Geram Peredaran Obat, Ketatkan Pengawasan BPOM

Walikota Serang, Syafrudin geram atas maraknya peredaran obat secara liar di Kota Serang, dan meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang selektif memberikan izin edar dan memperketat pengawasan agar tidak kecolongan.

Kegeraman dan permintaan Walikota Serang, Syafrudin itu disampaikan saat menerima Mojaiz Sirais, Kepala BPOM Serang dan jajaran yang berkunjung ke Walikota Serang, Jumat (21/7/2023).

Di Kota Serang ini masih marak peredaran obat liar atau di luar apotek sehingga pemberian izin peredaran harus lebih selektif agar tidak kecolongan,” ucap Syafrudin kepada awak media.

Syafrudin menuturkan, Pemerintah Kota Serang akan melakukan sosialisasi kepada para Camat terkait peredaran obat di wilayah Kota Serang.

“Bahkan, Pemerintah Kota Serang akan mengeluarkan Surat Edaran Walikota tentang himbawan kepada para Apoteker terkait penggunaan dan penjualan obat di Kota Serang,” tegasnya.

Kepala BPOM Serang, Mojaiz Sirais mengatakan, khusus untuk peredaran obat antibiotik terindikasi belum sesuai peraturan yang ditetapkan. Ini akan menjadi perhatian khusus agar tidak terjadi resistensi antibiotik di masyarakat.

“Perlunya pembinaan edukasi dan pengawasan tentang pemberian antibiotik untuk dijualbelikan pada pekerja dan pemilik apotik agar sesuai dengan takaran/dosis yg dianjurkan,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, dr Ahmad Hasanudin menambahkan, di Kota Serang terdapat 116 apotek, 6 toko obat dan 16 Puskesmas yang memberikan pelayanan obat.

“Jika di Faskes tidak ada apoteker, maka Faskes tersebut tidak boleh melakukan kegiatan kefarmasian. Dan pembelian antibiotik /obat keras harus disertai resep dokter,” ujar Ahmad Hasanudin.

Menurut catata, resistensi antibiotik adalah kondisi tubuh seseorang sudah kebal dan tidak mempan lagi diobati pakai antibiotik.

Ini dikarenakan bakteri atau virus menjadi kebal dan beradaptasi di dalam tubuh, meskipun sudah minum obat antibiotik.

Bila sudah mengalami resistensi antibiotik, kemampuan tubuh dalam melawan penyakit infeksi jadi lemah. Penyakit infeksi di tubuh pun jadi susah diobati dengan obat antibiotik.

Resistensi antibiotik sudah menjadi ancaman kesehatan dunia yang bisa mengakibatkan kematian.Jika jumlah bakteri yang kebal terhadap antibiotik sudah banyak, perawatan medis seperti transplantasi organ, kemoterapi, atau pengobatan medis lain menjadi sangat berisiko. (Aden Hasanudin)

Editor Iman NR

Aden Hasanudin

SELENGKAPNYA
Back to top button