Perbaikan Jalan Sebabkan Kemacetan 2 Km di Balaraja
Perbaikan jalan di Jalan Raya Serang, KM 24,5 tepatnya di Balaraja, Kabupaten Tangerang menimbulkan kemacetan luar biasa sepanjang 1-2 Km setiap hari. Kemacetan dimulai dari pertigaan lampu merah dari proyek peningkatan jalan tersebut. Kemacetan menimbulkan kerugian waktu dan uang bagi pengguna jalan.
Hasil pengamatan hingga Sabtu (18/9/2021) menunjukan, tidak ada pekerja atau orang yang mengatur arus lalu lintas agar kemacetan bisa terurai. Bahkan, tidak ada juga pekerja yang tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan perbaikan jalan tersebut. Jalan tersebut terkesan dibiarkan tanpa ada pekerja, pengawas dan pengatur arus lalu lintas.
Pantauan dilokasi, tidak ada satu pun pekerja yang sedang melakukan aktifitas pembangunan jalan dan tidak adanya plang keterangan pengerjaan proyek. Selain itu, tidak ada satupun Petugas yang ada dilokasi baik dari pihak Kepolisian, Dinas perhubungan (Dishub) maupun dari pihak pekerja proyek yang mengatur laju lalu lintas untuk mengurai kemacetan.
Eno, sopir angkot jurusan Balaraja – Solear mengeluhkan kemacetan tersebut menyebabkan ritasi mengangkut penumpang menjadi turun. Biasanya sehari dia mampu 3-4 rit, kini hanya satu rit.
Keluhan disampaikan Eno, Pria yang sehari- hari mencari nafkah dijalanan sebagai supir Angkot trayek Balaraja-Solear mengeluhkan, biasanya dalam sehari dia mampu berjalan bulak-balik untuk mengangkut penumpang sebanyak 2 kali. Namun, semenjak adanya pengerjaan proyek hanya 1 kali.
“Saya keberatan biasanya bisa 3-4 rit , di jalan ini (Jl.Raya KM 24,5) macetnya bisa 1-2 jam, kadang 3 jam. Penghasilan saya juga jadi berkurang lah dan saya rugi karna macet ini” keluhnya.
Afan (20), warga Kecamatan Jayanti yang sehari-hari berkerja di sebuah apotek di Balaraja mengeluhkan perjalanan dair rumahnya melalui jalan tersebut menghabiskan waktu yang lama akibat kemacetan tersebut.
Menurutnya, waktu habis tersita dijalan. Sebab, sebelum adanya pekerjaan proyek, waktu yang ditempuh dari tempat tinggalnya ke tempat dia bekerja hanya 20 menit. Namun, saat adanya pengerjaan proyek yang tanpa aktifitas ini waktu yang ditempuh lebih Panjang dari biasanya.
“Bisa hampir 2 kali lipat Bang waktu yang ditempuh (40-60 menit). Yang disayangkan, kenapa gak ada Petugas yang bisa mengurai kemacetan. Selain itu, bikin bensin boros,” ujarnya.
Afan berharap, pihak pemerintah maupun pelaksana proyek agar segera menyelesaikan pekerjaannya. Namun bila hal itu belum mampu dilakukan, sebaiknya ada petugas yang dapat membantu mengurai kemacetan. “Cepet berlalu deh macetnya,” ujarnya. (Reporter: Iqbal Kurnia / Editor: IN Rosyadi)