Ekonomi

Produksi Padi Lebak Lebih 600.000 Ton, Cukup Hingga 2024

Produksi padi sawah dan padi gogo di Kabupaten Lebak, Banten sejak Januari – Agustus 2023 mencapai 641.318 ton dari lahan panen seluas 112.119 hektar.

Jumlah produksi padi periode tersebut diperkirakan dapat memenuhi ketersediaan pangan masyarakt Lebak hingga tahun 2024 di tengah kemarau panjang akibat El Nino.

Kepala Bidang Kepala Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar, Rabu (27/9/2023) di Lebak, mengatakan produksi pangan relatif aman di tengah perubahan iklim El Nino tersebut.

Karena produksi padi sawah dan gogo (huma) dari Januari sampai Agustus 2023 tercatat sebanyak 641.318 ton.

Apabila, produksi padi tersebut jika dikonversikan beras menjadi sekitar 550 ribu ton dan surplus sampai tahun 2024 dengan jumlah penduduk 1,4 juta jiwa.

Kebutuhan konsumsi beras untuk masyarakat Kabupaten Lebak rata-rata 250 ribu ton/tahun.

Oleh karena itu, produksi pangan Kabupaten Lebak juga menyumbangkan ketersediaan pangan nasional sekitar 10 persen.

“Kami minta petani yang memiliki sumber air permukaan agar tetap melakukan gerakan tanam, karena bisa dilakukan pompa dengan sistem penyedotan,” kata Deni.

Menurut dia, saat ini, perubahan iklim kemarau cukup dirasakan petani karena sekitar 300 hektar terjadi kekeringan berdasarkan laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Banten. Bahkan, kekeringan tersebut bisa mengakibatkan gagal panen.

Pihaknya kini berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Kementerian Pertanian untuk melakukan upaya penyelamatan tanaman padi melalui pompanisasi.

“Kami berharap tanaman padi itu bisa dilakukan pompanisasi, sehingga bisa dipanen,” katanya menjelaskan.

Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan pihaknya pada awal September 2023 memanen padi seluas 20 hektar, namun 30 hektar lainnya terjadi kekeringan.

“Kami kini melakukan penyedotan air Sungai Ciujung dengan pompa kapasitas 8 inci agar 30 hektar bisa tumbuh hijau dan awal November 2023 dipanen,” katanya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Kabupaten Lebak menyiapkan pompanisasi (proses pengairi lahan pertanian) pada ratusan hektare lahan pertanian yang terancam gagal panen akibat kekeringan (Baca: Antisiapasi Gagal Panen, Lebak Siapkan Pompanisasi).

Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terancam gagal panen akibat dampak kemarau atau El Nino yang terjadi saat ini.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Deni Iskandar di Lebak, Sabtu (23/9/2023) mengatakan, berdasarkan laporan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Banten di daerah ini sekitar 300 hektare tanaman padi terjadi kekeringan dan terancam gagal panen.

Areal tanaman padi yang kekeringan itu tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak. Luas areal tanaman padi yang mengalami kekeringan cukup besar hingga 300 hektare. (Mansyur Suryana – LKBN Antara)

Editor Iman NR

*) Berita ini merupakan bagian kerjasama diseminasi LKBN Antara dengan MediaBanten.Com.

Iman NR

Back to top button