Hukum

Saat HUT Polwan, Kapolres Serang Nonton Sayap Sayap Patah

Kapolres Serang, AKBP Yudha Satria mengajak personel Polres Serang nonton bareng (nobar) Film Sayap Sayap Patah di Cinepolis Mall Off Serang. Ini dalam rangkaian kegiatan HUT Polwan atau Polisi Wanita ke-74.

Selain personel Polres Serang, nobar juga diikuti Ketua Bhayangkari Polres Serang Vivi Yudha serta Pengurus Bhayangkari Cabang Serang serta Personel Polwan Polres Serang.

Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan, kegiatan nobar ini juga dalam rangka memperingati HUT Polwan ke 74.

Film Sayap Sayap Patah ini dibintangi oleh aktor Nicholas Saputra menggambarkan bagaimana perjuangan aparat kepolisian dalam menangani tersangka kasus terorisme.

“Ceritanya sangat mengharukan dan banyak pelajaran yang dapat kita ambil, ” ungkap Yudha Satria kepada wartawan usai menyaksikan Film Sayap Sayap Patah

Kapolres berharap film Sayap Sayap Patah ini dapat menambah semangat mental personel dalam melaksanakan tugas sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.

“Dan kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ajaran radikalisme. Mari kita perangi terorisme, dan kami pun mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif,” tutupnya.

Hari Polwan diperingati setiap tanggal 1 September. Peringatan ini pertama kali diadakan pada tanggal 1 September 1938 sesuai berdirinya Polwan di Indonesia.

Polisi Wanita (Polwan) merupakan satuan polisi khusus perempuan yang menangani berbagai masalah perempuan dan anak-anak.

Munculnya polwan di Indonesia tak terjadi begitu saja. Berdirinya Polwan memiliki sejarah yang cukup menarik, yakni sebagai berikut.

Berdirinya Polisi wanita (Polwan) di Indonesia diawali dari kesulitan polisi untuk memeriksa fisik korban, tersangka, atau saksi perempuan saat menangani kasus. Polisi sering meminta bantuan istri polisi dan PNS perempuan untuk melakukan pemeriksaan.

Akibat kendala tersebut, organisasi perempuan di Bukittinggi mengusulkan pemerintah agar perempuan ikut serta dalam pendidikan kepolisian. Usulan tersebut disetujui oleh Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera.

Terpilihlah enam perempuan yang menjadi polisi pada 1 September 1948, yakni Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dann Rosnalia Taher. Setelah itu, mereka mengikuti pendidikan inspektur polisi di SPN Bukittinggi.

Mereka dinyatakan lulus pendidikan polisi pada 1 Mei 1951 dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Hari penetapan para polwan tersebut dijadikan sebagai Hari Polwan yang diperingati setiap 1 September. (Yono / Editor: Iman NR)

Yono

Back to top button