HukumSurat Pembaca

Saya Jadi Korban Penipuan Modus Rekrutmen Pertamina

Saya berprofesi sebagai model freelance di ibukota Jakarta. Pada hari selasa tanggal 15 Februari 2019 saya membuka sosial media facebook, karena sudah lama tidak aktif di media tersebut. Sekalian menyapa teman-teman lama yang ada di luar kota.

Saat sedang online sekilas saya melihat status teman saya akunnya yang bernama FT alias FW statusnya berbunyi seperti ini “Masih ada slot untuk karyawan pertamina BUMN.. Bantu teman cari meja kosong, untuk admin patra 2, mungkin ada yang minat bisa chat 087808382930. Minimal D3/S1”

Sekilas membaca status teman saya mengenai pekerjaan yang di tawarkan oleh FW membuat saya tergiur, lalu saya menghubungi beliau untuk memastikan bahwa pekerjaan yang di bagikan melalui statusnya facebook memang benar-benar ada. Saya hubungi beliau melalui pesan inbox beliau langsung respon dengan cepat, setelah menanyakan mengenai pekerjaan yang ditawarkan saya tertarik dan meninggalkan nomor telpon saya di inbox facebook FW.

Tidak lama kemudian ada nomor telpon baru masuk menghubungi saya. Saya angkat telpon tersebut ternyata FW yang menghubungi saya, saat itu saya sedang berada di perjalanan dalam kereta commuterline Jabodetabek pada jam 07 malam. FW berbincang santai menanyakan kabar dan akhirnya membahas mengenai pekerjaan yang ditawarkan melalui status facebooknya tersebut.

Ditawarkan Pekerjaan

Karena posisi saya saat itu masih di dalam kereta saya konfirmasi ke beliau agar hubungi saya melalui chat what’s app saja dan beliau setuju di sambung pembicaraan via what’s app. Kami chat membahas pekerjaan yang ditawarkan dan FW menyarankan untuk menghubungi pacarnya bernama MBH karena beliau beralasan yang lebih mengetahui tentang seluk beluk mengenai pekerjaan di Pertamina tersebut adalah si MBH serta meninggalkan kontaknya.

Baca:

Singkat cerita saya menghubungi MBH untuk memastikan mengenai lowongan pekerjaan Pertamina tersebut. Respon pun sangat cepat beliau langsung merespon chatting saya dengan saat humble beliau seperti nampaknya sudah sangat kenal sekali dengan saya, beliau memperkenalkan diri kepada saya posisi jabatan MBH sebagai Operasional Niaga di perusahaan Pertamina.

Di percakapan kami di What’s app MBH langsung menjelaskan mengenai mekanisme alur masuknya karyawan baru jika ingin bergabung melalui Human Resource Development (HRD) Pertamina. Beliau meminta untuk mentransferkan sejumlah uang terlebih dahulu ke nomor rekening pribadi beliau BCA dengan nomor rekening 0953822455 a/n MBH, beliau meminta uang sebesar Rp 6.000.000,- tanggal 27 januari 2019 sebagai uang pangkal, dengan alasan sebagai keseriusan kita bergabung di perusahaan Pertamina.

Beberapa hari kemudian MBH menginformasikan bahwa SK (surat keputusan) akan segera turun pada 10 februari 2019 namun masih ada sejumlah uang yang harus segera dibayarkan. Beliau meminta uang kembali sebesar Rp 9.000.000,- pada tanggal 01 februari 2019 dengan alasan pihak HRD meminta uang tersebut atas desakan dari manager langsung untuk segera dilakukan proses pemberkasan karyawan baru.

SK Diproses

Setelah saya menyanggupi dan transfer sejumlah uang tersebut ke nomor rekening pribadi beliau BCA dengan nomor rekening 0953822455 a/n MBH. Namun pada tanggal yang telah di tentukan pada 10 februari 2019 tidak kunjung bekerja dan SK (surat keputusan) yang di janjikan tidak ada. Beliau beralasan bahwa sedang di proses dan SK turun ternyata tanggal 15 Maret 2019 dengan alasan adanya pengunduran waktu penerimaan oleh Human Resource Development (HRD) Pertamina, saya pun bersedia menunggu.

Dalam proses menunggu saya di telpon dan what’s app oleh beliau bahwa menginformasikan untuk mentransfer yang terakhir sisa kekurangan sebelum bergabung pada secara resmi di Pertamina pada jam 15.58 wib tanggal 15 februari 2019 sebesar Rp 5.800.000,- dengan alasan untuk meluluskan test medical check up,tanpa harus test kesehatan ke nomor rekening pribadi beliau BCA dengan nomor rekening 0953822455 a/n MBH.

Pada tanggal yang di tentukan saya konfirmasi ulang kebeliau apakah tanggal 15 maret 2019 sudah siap bekerja dan beliau meyakinkan bahwa tanggal tersebut siap masuk kerja. Ketika tanggal 15 Maret 2019 yang ditentukan tiba di sepakati untuk masuk kerja beliau berdalih bahwa ada kesalahan informasi dari pihak HRD Pertamina bahwa penerimaan karyawan diundur kembali. Saya kecewa dengan selalu dimundurnya tanggal yang telah di janjikan, selalu di luar dari kesepakatan yang telah di janjikan oleh Muhammad Bisri Havil.

Karena menunggu terlalu lama akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke dunia model, namun MBH mengetahui jika saya telah kembali ke dunia model beliau tidak setuju dan mengatakan untuk tidak mengikuti model karena di khawatirkan banyak media yang meliput. Saya pun mempunyai alasan sendiri bahwa selama saya belum bekerja di Pertamina secara resmi saya tetap menjalankan profesi saya sebagai model.

Kami sempat ada ketidak cocokan mengenai perdebatan membahas profesi saya sebagai model. MBH mengecam agar berhenti menjadi model dengan alasan terlalu banyak media yang menyoroti serta beliau juga membahas mengenai nama panggung saya Riyan Saputra World agar di ganti alasannya sudah terlalu di kenal dan gampang di cari di google.

Dunia Model

Menurut saya tidak ada sangkut pautnya dengan nama panggung saya “Riyan Saputra World” karena saya merasa sebagian teman-teman memang kenal nama panggung saya di bandingkan nama Riyan Saputra, dengan alasan yang menurut saya konyol. Karena terus dikecam oleh MBH. Saya sempat berhenti selama dua minggu dari dunia model namun masih tidak jelas untuk untuk proses penerimaan karyawan baru yang di janjikan. akhirnya saya kembali lagi ke dunia model secara diam-diam tanpa sepengetahuan beliau.

Karena tidak kunjung kerja MBH menjanjikan kembali setelah Pemilu Presiden pasti akan bekerja karena perusahaan Pertamina. Beliau beralasan berpengaruh suasana Pemilu yang berlangsung, selesai Pemilu saya belum juga bekerja. Beliau menjanjikan kembali untuk menunggu setelah Idul Fitri 2019. Namun kenyataan hingga saat ini saya belum bekerja dan hanya dijanji-janjikan saja oleh beliau.

Karena tidak kunjung bekerja pada tanggal 05 Juli 2019 saya mengunjung Polresta Depok di Jl. Margonda Raya No.14, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431 untuk menindak lanjuti kasus penipuan yang saya alami. Saya berharap untuk segera ditindak lanjuti mengenai penipuan yg saya alami. Hingga saat ini MBH dan FW masih buron

Mohon rekan-rekan media untuk mempublikasikan mengenai masalah yang saya alami. Karena masalah yang saya alami ternyata di alami oleh teman teman lain yang menjadi korban penipuan Muhammad Bisri Havil dan Fitri Wahyuni dan korban ternyata banyak yang telah di tipu merka berdua, Saya menyarankan untuk para korban yang menjadi penipuan untuk turut melaporkan ke polisi terdekat, agar bisa di proses oleh kepolisian tempat para korban laporan

Sebaiknya anda berhati-hati dengan seseorang yang mengaku panitia rekruitmen Pertamina meskipun teman anda sendiri. Mereka mengatas namakan manajemen Pertamina.

Dikirim oleh:

Ryan Saputra World <riyansaputraworld@gmail.com>

Disertai foto KTP dan surat pengaduan ke Polres Depok.

*) Redaksi menginisialkan nama-nama yang dijadikan aduan untuk memenuhi azas praduga tak bersalah

Iman NR

Back to top button