Kesehatan

Status PPKM Kota Serang Turun Dari Level 4 Ke 3

Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Serang kini turun menjadi level 3 dari level 4. Namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang meminta agar masyarakat tetap disiplin terhadap protokol kesehatan (Prokes).

Sekretaris Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin menilai, dengan disiplin terhadap prokes dan vaksinasi, maka dapat mengakhiri pandemi Covid-19.

“Saya mengharapkan pengertian yang tinggi dan disiplin agar melakukan protokol kesehatan, kita akan akhiri wabah ini dengan satu protokol kesehatan, kemudian yang kedua adalah vaksin,” ucapnya, Senin (2/8/2021).

Hasanudin mengimbau agar masyarakat dapat menjalani vaksinasi, karena dapat menciptakan kekebalan atau herd immunity. “Sebelum maksimalnya vaksinasi diharapkan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Walikota Serang, Syafrudin menyebutkan, dalam capaian program vaksinasi di Ibukota Provinsi Banten ini, pada vaksinasi dosis pertama telah mencapai 20,5 persen, sementara pada dosis kedua baru sekitar 13,8 persen.

“Capaian vaksin di Kota Serang, vaksin pertama sudah 20,5 persen, capaian vaksin yang kedua itu 13,8 persen. Karena waktunya berjangka artinya sampai Desember,” paparnya.

Sebelumnya, Pasien yang kesulitan mendapatkan oksigen di Kota Serang, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, karena tidak mendapatkan tabung beserta isi oksigennya. Ini dialami salah satu keluarga Najib, yang merupakan warga Ibu Kota Banten (Baca: Pasien Covid Kota Serang Wafat, Tak Dapat Tabung dan Oksigen).

Rabu malam, 21 Juli 2021, dia berkeliling Kota Serang, namun tak mendapatkan pinjaman atau penyewaan tabung oksigen. Hingga akhirnya, sang kakak mendapatkan oksigen gratis dari Pokja Relawan Banten. Dia berusaha mencari isi ulang, namun tak menemukan yang buka 24 jam.

Pasien yang kesulitan mendapatkan oksigen di Kota Serang, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, karena tidak mendapatkan tabung beserta isi oksigennya. Ini dialami salah satu keluarga Najib, yang merupakan warga Ibu Kota Banten.

Rabu malam, 21 Juli 2021, dia berkeliling Kota Serang, namun tak mendapatkan pinjaman atau penyewaan tabung oksigen. Hingga akhirnya, sang kakak mendapatkan oksigen gratis dari Pokja Relawan Banten. Dia berusaha mencari isi ulang, namun tak menemukan yang buka 24 jam.

“(Kamis, 22 Juli 2021) Jam 05.30 wib kehabisan oksigen, nyari belum pada buka. Pukul 07.25 wib menghembuskan nafas terakhir. Banten darurat oksigen. Cerita lengkapnya nanti, saya masih repot,” ujarnya melalui pesan elektronik, Kamis (22/07/2022).

Walikota Serang, Syafrudin mengakui banyak warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal di rumah. Banyak penyebabnya, seperti keterbatasan akses ke medis, obat-obatan, kesulitan oksigen hingga enggan melapor ke satgas covid 19. Penyebab lainnya, kapasitas Rumah Sakit (RS) yang sudah kolaps dan tidak mampu lagi menampung pasien Covid 19. (Reporter: Sofi Mahalali / Editor: IN Rosyadi)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button