Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Wahyu Budi Kristiawan mengatakan, hasil dari open donasi untuk korban banjir di Kota Serang yang menerjang pada awal Maret lalu mencapai Rp500 juta.
“Yang masuk 500 jutaan,” ucap Wahyu saat diwawancara di Gedung DPRD Kota Serang, Penancangan, Cipocok Jaya, Kota Serang, Selasa (5/4/2022).
Dia menjelaskan, terkait open donasi tersebut meski sempat kontroversi, tetapi bukan berati Pemkot Serang meminta bantuan.
“Bukan berati kami minta sumbangan, tetapi kalau ada yang mau nyumbang supaya akuntabel masuklah lewat rekening yang kami siapin, dan itu sesuai perundang-undangan,” jelasnya.
Menurutnya, dana dari sumbangan tersebut masuk ke dana Bantuan Tak Terduga (BTT), dan rutin dilaporkan ke Asda.
“Setiap hari itu kami laporan ke Asda, bahkan meski Rp10 ribu itu kami laporin,” ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sebelumnya membuka donasi untuk para korban terdampak.
Seruan donasi melalui flayer diposting Pemkot Serang di media sosial Instagram pada Selasa, 8 Maret 2022.
“Mari ulurkan tangan meringankan beban Saudara kita di Kota Serang, yang tertimpa bencana banjir dengan memberikan donasi terbaik,” tulis akun Pemkotserang di Instagram.
Sebelumnya, Walikota Serang, Syafrudin mengumumkan, banjir Kota Serang yang terjadi, Selasa (1/3/2022) mengakibatkan 3.500 orang mengungsi dan lima orang meninggal dunia (Baca: Banjir Kota Serang: Lima Meninggal dan 3.500 Orang Mengungsi).
“Jumlahnya ada 43 lokasi. Yang terdampak banjik ada 1.500 Kepala Keluarga (KK), 3.500 orang mengungsi dan 5 orang meninggal,” ucap Syafrudin.
Syafrudin menjelaskan, lima orang meninggal dunia tersebut 3 orang merupakan anak-anak yang terseret arus. “Jadi 5 orang meninggal, 3 hanyut anak-anak, 1 kesetrum dan 1 lagi terkena longsor,” jelasnya.
Dia menceritakan ketika meninjau lokasi banjir Kota Serang, bahkan ada keluarga yang terisolir di atas genting. (Reporter: Hendra Hermawan / Editor: Iman NR)
