TNI-Polri di wilayah Banten siap mengamankan proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, yang diagendakan pada 20 Oktober 2019. Kesiapan ini mengingatk Banten bersebelahan dengan Jakarta, sehingga perlu diantisipasi berbagai kemungkinan kemanan pelantikan tersebut.
Namun kepolisian dan TNI hingga kini belum mendeteksi adanya upaya penggagalan pelantikan Presiden dan Wapres, maupun penggalangan massa demonstrasi yang akan berangkat ke Jakarta.
Kedua institusi ini pun mengapresiasi akan kedewasaan warga Banten yang menghargai proses demokrasi Pilpres dan Pileg, serta masyarakat ikut berperan aktif menjaga kedamaian.
Kapolda Banten, Tomsi Tohir menyarankan tidak perlu adanya upaya penghalauan massa.
“Kalau masyarakat Banten itu sangat menghargai proses yang sudah terlaksana dengan baik. Sehingga saya rasa, halau-menghalau itu tidak perlu terjadi, karena masyarakatnya sudah sadar, untuk pemilu sudah usai,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Tomsi Tohir, di Kota Serang, Selasa (08/10/2019).
Baca:
- Digelar Patroli Gabungan TNI-Polri Untuk Pastikan Masyarakat Kondusif
- TNI-Polri Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 2019 di Alun-alun Barat Serang
- Menjaga Sinergisitas, TNI-Polri Gelar Upacara Bulanan di Mako Grup 1 Kopasus
Tidak Mudah
TNI-Polri tidak mudah dipecah belah dengan serangan isu hoax di media sosial (medsos). Pihaknya pun telah memerintahkan jajarannya untuk selalu mengklarifikasi informasi dalam bentuk apapun, yang coba mengadu domba dua institusi tersebut.
“Saya yakinkan tidak akan bisa, karena kita (TNI-Polri) dididik bersama, bergabung bersama, mempunyai visi dan misi yang bersama, kemudian sangat solid. Sehingga apapun (hoax adu domba) itu tidak ada apa-apanya. Jadi jangan berfikir TNI-Polri akan terpecah belah, itu tidak akan mungkin,” jelasnya.
Begitupun pihak TNI yang ada di Banten, siap mendukung upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Banten, terutama jelang pelantikan Presiden dan Wapres terpilih. “Kita siap dukung penuh,” kata Danrem 064 Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno.
Dia meminta jajaran TNI AD dibawah Korem 064/Maulana Yusuf (MY) tidak mudah terpancing oleh provokasi dan isu hoax jelang pelantikan Presiden dan Wapres terpilih, begitupun dengan upaya membenturkan TNI dengan Polri.
“Saya sudah perintahkan ke jajaran kami, jika menerima itu (informasi hoax) hanya untuk dirinya saja setelah itu di delete. Sehingga hal itu tidak berkembang di masyarakat. Saya yakin TNI dan Polri di Banten sudah memiliki soliditas yang sangat kuat dan saya minta dukungan masyarakat untuk menjaga itu,” terangnya. (Yandhi Deslatama)