Tokoh Banten Usulkan, KH Mas Abdurrahman Jadi Pahlawan Nasional
KH Mas Abdurrahman bin Jamal Al Janakawi, tokoh pendidikan Banten diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.o
Dukungan para tokoh masyarakat Banten itu dibuktikan dengan tandatangan dalam seminar usulan pahlawan nasional terhadap pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman bin Jamal Al-Janakawi, di Pendopo Gubernur Banten, Curug Kota Serang. Rabu, (18/12/2019).
Sebelumnya, rekomendasi Rakernas Mathla’ul Anwar 2019 di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang 31 Agustus-1 September 2019. Yakni merekomendasikan agar pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman diusulkan sebagai Pahlawan Nasional.
Sejumlah tokoh Banten yang menandatangani dukungan tersebut di antaranya KH Embay Mulya Syarief, Prof Soleh Hidayat, AKBP Widya, KH Ahmad Sadeli Karim, Dr Ali Nurdin, Irsjad Djuweli, KH Zaenal Abidin Suja’i, Babay Sujawandi, Dr Mufti Ali dan sejumlah tokoh lainnya.
Wajar
Ketua Majelis Amanah organisasi keagamaan Mathlaul Anwar (MA) Irsyad Juweli menyatakan, wajar bila pihaknya mengusulkan KH Mas Abdurrahman menjadi Pahlawan Nasional.
Alasannya, KH Mas Abdurrahman merupakan tokoh pembaharuan pendidikan di Banten dari Mathla’ul Anwar. Selain itu juga kontribusinya besar dalam pembangunan pendidikan di Banten.
“Perjuangannya cukup besar, dan dia (KH Mas Abdurrahman) melakukan pembaharuan di bidang pendidikan. Di Banten yang pertamakali kan Mathla’ul Anwar yang melakukan pembaharuan, tokohnya Ki Mas Abdurrahman itu,” ujarnya kepada wartawan.
KH Mas Abdurrahman merupakan teman Brigjen KH S, yam’un, yang saat ini sudah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.
Hal yang senada dikatakan, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathl’aul Anwar (MA) KH Ahmad Sadeli Karim. Ia optimis upaya yang dilakukan atas usulan Pahlawan Nasional dapat diterima oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
“Sehingga Mas Abdurrahman sebagai tokoh Banten bisa jadi pahlawan nasional,” harapnya.
Sejarawan Indonesia, Bonnie Triyana menjelaskan, Kepahlawanan KH Mas Abdurrahman dapat dilihat dari sisi tokoh pendidikan, seperti halnya juga KH Ahmad Dahlan.
“Namun yang harus kita lihat juga ketika dia mendidik banyak menghasilkan santri. Santri itu kemana saja, apakah terlibat dalam peristiwa-pristiwa sejarah yang melawan otoritas kolonial, tapi saya pikir kalau tidak ditemukan bukti ya tidak perlu dipaksakan,” jelasnya.
Ia menilai, Kepahlawanan sosok KH Mas Abdurrahman dapat dilihat dari perjuangannya dalam membangun institusi pendidikan.
“Karena yang harus dikedepankan adalah bagaimana Ki Mas Abdurrahman ini punya peran mendirikan institusi pendidikan, di Menes saat itu. Pada saat Pemerintah Hindia Belanda sendiri tidak memperhatikan,” terangnya
Menurutnya, untuk melakukan pembuktian kepahlawanan KH Mas Abdurrahman, supaya menjadi Pahlawan Nasional peru ditinjau secara historis (sejarah).
“Pembuktian Pahlawan itukan harus dilihat peran dia (KH Mas Abdurrahman-Red) saat itu, yang juga harus mungkin diajukan sebagai argumentasi bahwa akibat dari peranan dia itu sekarang institusi Mathla’ul Anwar sangat besar pengaruhnya, punya berbagai cabang, ya mungkin tim penelitinya harus mampu membuktikan kedudukan Ki Mas Abdurrahman dalam landscape yang lebih luas lagi,” pungkasnya. (Menyenaw)