Twitter Bantah Elon Musk Soal PHK Ribuan Pegawainya
Twitter terus diterpa gonjang ganjing. Teranyar, Twitter membantah pernyataan Elon Musk, konglomerat Amerika Serikat yang mengungkapkan rencana PHK terhadap ribuah pegawai media sosial tersebut.
Bantahan atau klarifikasi tersebut dilakukan oleh General Counsel Twitter Sean Edgett lewat email yang dikirimkan ke para pegawai Twitter. Menurut sumber yang membaca email tersebut, Twitter menyebut tak merencanakan PHK.
Sebelumnya, The Washington Post memberitakan, Elon Musk mengungkap rencana PHK ini ke sejumlah calon investor. Yaitu rencananya untuk memecat hampir 75% dari total pegawai Twitter yang jumlahnya mencapai 7.500.
PHK itu menurut Musk akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dan akan tetap terjadi meskipun ia tak jadi mengakuisisi Twitter, demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (22/10/2022).
Sebabnya saat ini manajemen Twitter mau mengurangi hampir seperempat pegawainya untuk menghemat pengeluaran sebesar USD 800 juta untuk gaji.
Pegawai Twitter di divisi SDM pun sebenarnya sudah menyatakan kalau mereka tak merencanakan adanya PHK massal. Namun dokumen menunjukkan adanya rencana besar untuk memaksa pegawai mengundurkan diri, serta pengurangan biaya infrastruktur, yang sudah ada sebelum Musk berencana mengakuisisi Twitter.
Namun rencana PHK oleh Musk jauh lebih besar dari rencana yang sudah ada tersebut, dan menurut mantan pejabat Twitter, jumlahnya itu tak terbayangkan karena sangat besar.
Musk juga sebelumnya pernah menyebut kalau ia mengeluarkan uang yang terlalu banyak untuk membeli Twitter. Namun ia meyakinkan para investor kalau targetnya adalah melipatgandakan pemasukan Twitter dalam tiga tahun ke depan, tanpa menjelaskan caranya secara spesifik.
Musk sendiri sebenarnya sempat ‘kabur’ dari rencana akuisisi Twitter tersebut, namun ia kemudian berubah pikiran dan menyebut akan melanjutkan akuisisi tersebut dengan harga awal, yaitu USD 54,20 per lembar saham.
Musk mengonfirmasi penawaran tersebut lewat dokumen yang didaftarkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Dalam dokumen tersebut, Musk mengatakan akan menyelesaikan transaksi sesuai dengan persyaratan yang dinegosiasikan dengan Twitter pada bulan April lalu. (* / Editor: Iman NR)