Mozaik

Begini Perkiraan BMKG Soal Posisi Hilal Pada 1 April Jelang Bulan Puasa

Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan perkiraan posisi bulan atau hilal pada 1 April 2022 sebagai awal bulan puasa atau Ramadan.

Ketinggian hilal diprediksi berkisar 1,12 – 2,19 derajat yang dapat dilihat di Jayapura dan Tua Pejat, Sumatera Barat. Demikian siaran pers BMKG yang dikutip MediaBanten.Com, Rabu (23/3/2022).

Sedangkan pada peta elongasi posisi matahari terbenam berkisar 2,87 – 3,46 derjat di Meauruke, Papua hingga Sabang (Aceh.

Peta Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari yang diamati oleh pengamat di permukaan Bumi.

Pada peta umur bulan terlihat perkiraan matahari terbenam antara 2,31 – 5,39 jam yang tampak di Merauke, Papua hingga Sabang (Aceh).

Peta umur bulan adalah selisih waktu terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Pada Peta Lag di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 April 2022, berkisar antara 6,44 menit di Jayapura, Papua sampai dengan 11,33 menit di Tua Pejat, Sumatera Barat.

Peta Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Sedangkan pada Peta Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 April 2022, berkisar antara 0,06% di Merauke, Papua sampai dengan 0,09% di Sabang, Aceh.

Peta Fraksi Iluminasi Bulan adalah persentase perbandingan antara luas piringan bulan yang tercahayai Matahari dan menghadap ke pengamat dengan luas seluruh piringan bulan.

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal.

Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 1 April 2022, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10° dari Bulan. (Siaran Pers BMKG / Editor: Iman NR)

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button