Video Wagub Banten: Pembangunan Fisik Prioritas Ditarget Rampung November 2018
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menargetkan pembangunan fisik yang menjadi prioritas harus rampung pada bulan November 2018. Saat ini kegiatan tersebut sebagian besar memasuki tahap lelang dan sebagian lagi sedang dikerjakan di lokasi proyek atau on progress.
“Memang ada beberapa kegiatan yang proses lelangnya terpaksa mundur karena belum lengkapnya dokumen proyek. Tetapi tetap kami menargetkan bulan November 2018, seluruh pekerjaan fisik sudah rampung,” kata Andika Hazrumy, Wakil Gubernur Banten seusai Rapat Pimpinan Bulanan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten, Senin (7/5/2018).
Target serupa juga dikenakan pada kegiatan revitalisasi Banten Lama. Kendalanya antara lain jalan yang sedang dibangun menggunakan pavling block. Padahal jalan itu jika dilalui bus-bus yang mengangkut wisatawan akan mengalami kerusakan. “Tapi ya mau bagaimana lagi, dalam perencanaannya memang menggunakan pavling block, harus dilsesaikan. Tinggal nanti arus lalu lintasnya direkayasa agar mengurangi kemungkinan kerusakan jalan pavling block tersebut,” ujar Andika Hazrumy.
Baca: Bawa Penumpang Terbanyak Ke Singapura, Lion Air Group Peroleh Changi Airport Award 2018
Menyinggung penyerapan anggaran yang baru mencapai 26 persen hingga awal Mei ini, Wagub menyatakan, penyerapan itu masih dalam batas yang lumrah karena ada perubahan sistem yang perlu disesuaikan, yaitu Simral. Perubahan sistem ini pada akhirnya akan memudahkan berbagai pihak agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik.
Sedangkan LKPJ yang diajukan ke DPRD Banten, Andika menegaskan, LKPJ itu adalah laporan tahun 2017. Artinya, LKPJ itu merupakan hasil anggaran yang disusun kepala daerah sebelumnya. “Kami harus mengamankan progres hasil perencanaan tahun 2017 itu agar terealisasi dengan baik,” ucapnya, seraya menambahkan, jawaban atas penilaian fraksi-fraksi itu akan disampaikan melalui sidang di DPRD.
Persoalan lain yang mengemuka dalam Rapim bulanan itu adalah proses transfer biaya operasional sekolah daerah (Bosda) yang dinilai sering mengalami keterlambatan. Wagub Banten menegaskan, Bosda yang dianggarkan melalui APBD Banten itu harus bisa ditransfer setiap bulan. “Tadi dapat informasi, Bosda sudah cair. Tetapi saya menginginkan agar transfer itu dilakukan setiap bulan, jangan ada lagi keterlambatan,” katanya.
Wagub Banten mengatakan, keterlambatan lebih disebabkan perlu proses yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. “Kan aturannya harus dikaji dulu. Kalau dari Pak Sekda tadi bilang, kalau sudah memenuhi ketentuan dan syarat-syarat dari sisi keuangan, ya tidak ada masalah. Bukan soal lambat ditandatangan. Enggak itu. Kan harus dilihat dulu,” ujarnya. (Adityawarman)