Ekonomi

Wikota Serang Salahkan Dishub, Terima Kapal Bosok Hibah Kemenhub

Walikota Serang, Syafrudin menyalahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang yang mengajukan dan menerima KM Banawa Nusantara 75, hibah dari Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan (Kemenhub). Kapal itu disebut kapal bosok atau kapal bekas, harus segera dikembalikan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menerima kapal hibah itu karena ada pengajuan dari Dishub Kota Serang ke Kemenhub RI. Namun pengajuan kapal itu terjadi pada saat Syafrudin belum menjadi Walikota Serang. Dia mengaku bahwa pihaknya hanya meresmikan penerimaan hibah KM Banawa Nusantara 75.

“Dishub itu yang memohon dan menerima. Kalau saya itu hanya diakhir saja (peresmian penerimaan hibah kapal). Karena kami tidak meminta kapal itu dan saya sebagai Walikota tidak pernah meminta itu (Kapal). Ko bisa dikirim itu,” kata Syafrudin, Walikota Serang, Senin (27/7/2020).

Syafrudin mengklaim, saat penerimaan kapal, sebagai Walikota Serang tidak mengetahui kondisinya secara baik. Ternyata bukan kapal baru alias kapal bekas. Seharusnya, Dishub menolak pemberian hibah itu.

“Saya juga tidak tahu itu kapal itu bukan baru. Ternyata datang ke sini kapal bosok itu. Masa pemerintah Kota Serang menerima hibah dengan kondisi kapal yang sudah rusak, mestinyanya mah itu jangan diterima oleh Dishub Kota Serang,” ungkapnya.

Mantan Kadis LH Kota Serang itu menilai, langkah dari Dishub yang berencana akan mengembalikan kapal bosok itu, menurutnya lebih baik. Sebab, Pemkot serang saat belum memerlukan kapal itu, karena belum ada manfaatnya. Kapal menjadi rusak lantaran jarang dipakai.

Baca:

Apa Keperluannya?

“Lebih baik seperti itu, dikembalikan lagi. Sekarang apa keperluannya kita menerima kapal itu. Sisi manfaatnya itu tidak ada, hanya membuat kapal menjadi rusak,” paparnya.

Saat ini Kapal KM Banawa Nusantara 75 jenin wood boat dengan kapasitas mesin 33 GT terparkir di Pelabuan Karangantu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Kondisi kapal juga nampak tidak terurus.

Rencananya Dishub Kota Serang akan mempergunakan Kapal hibah dari Kemenhub untuk mengangkut penumpang dengan rute ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang atau sebaliknya.

Ternyata, operasional kapal tersebut cukup besar yang menyebabkan kerugian. Sebab ketika dikelola, mesin berkapasitas besar itu BBM-nya boros. Sementara penumpangnya tidak banyak.

Kapal hibah yang diterima pada 23 Desember 2019, rencananya akan dikembalikan. Hal itu diungkapkan Kabid Perhubungan Laut Jhoni Manahan, saat ditemui di Puspemkot Serang belum lama ini.

“Kapal hibah di Kota Serang itu kurang efektif. Dalam penggunaan BBM-nya boros, karena kapasitas mesinnya besar,” kata Jhoni belum lama ini.

Dia mengungkapkan, kapal itu seharusnya digunakan di perairan laut dalam. Sementara kondisi di pelabuan Karangantu masih belum memungkinkan untuk digunakan karena dangkal. Apalagi ketika akan dimajukan harus ditarik terlib dahulu.

Sebelumnya, pernyataan Walikota Serang Syafrudin itu berbeda pada saat peresmian serahterima kapal hibah dengan saat ini berbeda. Dia justru nampak seperti optimis. Kehadiran kapal dapat bermanfaat baik. Terlebih dapat dijadikan moda transfortasi untuk mengangkut penumpang, bahkan dapat membantu perekonomian masyarakat.

“Alhamdulillah, kita mendapat perhatian dari Kemenhub dengan menghibahkan salah satu kapal ke Pemerintah Kota Serang. Tentunya Pemerintah Kota Serang merasa senang dan merasa bangga karena ini adalah salah satu bentuk perhatian dari Menteri. Insya Allah, mudah-mudahan kapal ini bermanfaat untuk masyarakat Kota Serang,” katanya saat peresmian serahterima Kapal di Pelabuan Karangantu, pada 23 Desember 2019. (Sofi Mahalali)

Iman NR

Back to top button