Lingkungan

Otoritas Air Belanda Akan Jalankan Blue Deal di Kab Tangerang

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid menerima tim dari Otoritas Air Belanda atau Dutch Water Authority (DWA). Tim DWA diterima di Ruang Coffee Morning, Kantor Bupati Tangerang, Senin (10/7/23).

Kunjungan Dewan Air Belanda dalam rangka pelaksanaan program Blue Deal 2023 yang dicanangkan Pemerintah Belanda.

Program ini mendukung daerah dan kota di dunia termasuk Kabupaten Tangerang terkait penanganan banjir dan mitigasi perubahan iklim.

“Selamat datang Mr. Toon Van Der Klugt di Kabupaten Tangerang. Penanganan banjir di Kabupaten Tangerang masih terus kita prioritaskan dan dirumuskan. Terima kasih atas kerja sama dan bantuannya,” ungkap Sekda, dikutip dari web Pemkab Tangerang, Selasa (11/7/2023).

Penanganan banjir yang akan dilakukan Pemkab Tangerang saat ini terletak di wilayah Perumahan Puri Permai Kecamatan Tigaraksa.

Tim teknis dari Belanda juga akan meninjau lokasi untuk melihat sejauh mana upaya penanganan banjir oleh pemerintah di lokasi tersebut.

“Tim teknis akan memberikan masukan dan evaluasi secara teknis. Semoga kerja sama ini manjadi pilot projects penangan banjir di kabupaten/kota yang lain,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Tangerang berupaya maksimal menangi dan mengatasi banjir yang kerap melanda wilayah Kecamatan Tigaraksa dan beberapa titik banjir seperti di Kecamatan Pasar Kemis, Kecamatan Kelapa Dua, Curug dan Kecamatan Teluknaga.

Pada kunjungan tersebut Sekda Moch Maesyal Rasyid didampingi oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Firzada Mahali.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Iwan Firmansyah, Kepala Bapeda Ujang Sudiartono, Kepala Dinas Tata Ruang Bangunan Hendri Hermawan dan Sekretaris Bappeda, Erwin Mawandy.

Blue Deal

Dutch Water Authorities atau Otoritas Air Belanda pertama didirikan pada abad ke-13. Saat ini terdapat 21 otoritas air daerah di Belanda, yang secara bersama-sama mempekerjakan sekitar 11.000 orang.

Pekerjaan otoritas air regional berpusat pada perlindungan banjir, pengelolaan kualitas air, dan pencegahan kekeringan atau kelebihan air. Misalnya dengan mengelola dan memelihara tanggul, mengolah air limbah dan mengatur ketinggian air.

Untuk bertukar pengetahuan dan keahlian dengan negara lain, Otoritas Perairan Belanda bekerja sama dengan organisasi asing dalam kemitraan jangka panjang, seringkali selama beberapa tahun.

Untuk meningkatkan efektivitas upaya internasional, Otoritas Air Belanda telah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Belanda dan Kementerian Infrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda melalui program internasional bersama: Kesepakatan Biru.

Dibentuk pada tahun 2018, program Blue Deal akan berjalan hingga tahun 2030. Proyek yang dilakukan di bawah payung Blue Deal sangat beragam.

Mereka termasuk mendirikan organisasi pengelolaan air, membantu membangun dan memelihara instalasi pengolahan air limbah, menciptakan sistem pajak air lokal dan mengembangkan sistem peringatan banjir.

Dengan bekerja sama dengan negara lain dalam masalah air, keahlian berharga dipertukarkan dalam pengelolaan air regional dan cara mengatasi masalah yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Misalnya tentang cara berbagai negara menghadapi kekeringan, masalah yang semakin dihadapi Belanda. Atau bagaimana pengalaman mitra asing tentang curah hujan ekstrim dapat diterapkan pada pengelolaan air Belanda.

Kolaborasi dengan organisasi pengelolaan air di negara lain mengarah pada pertukaran ide-ide baru yang berharga. (Iqbal Kurnia)

Editor Iman NR

Iqbal Kurnia

SELENGKAPNYA
Back to top button