6 Pohon Hias Mirip Tanaman Pisang, Bikin Rumah Adem
Tanaman pisang merupakan salah satu tanaman herba terbesar yang ada di bumi. Karena anatomi tanaman pisang dengan bentuk pelepahnya yang rapi, berwarna hijau, dan batang pohonnya yang berair (tidak berkayu).
Pisang banyak ditanam dan dikembangbiakkan di Indonesia sebagai tanaman buah-buahan dan memiliki jenis yang beragam.
Pada umumnya tanaman pisang akan ditanam di sebuah lahan terbuka. Akan tetapi, dengan bentuk pohon dan daunnya yang unik, pisang mungkin saja dapat dijadikan sebagai tanaman hias di sekitar rumah. Namun karena pohonnya yang besar tentu akan sangat mengganggu.
Tak perlu khawatir, ternyata ada jenis tanaman hias yang mirip pohon pisang. Bisa dijadikan tanaman hias pilihan untuk mempercantik suasana rumah. Batangnya berpelepah dan bentuk daunnya yang unik khas pisang.
Meskipun tanaman-tanaman hias ini menyerupai pohon pisang, mereka tidak berbuah dan memiliki ukuran yang relatif lebih kecil. Sehingga akan sangat cocok sebagai tanaman hias di rumah karena juga memiliki nilai estetika.
Dilansir dari berbagai sumber, ini dia tanaman-tanaman hias yang mirip pohon pisang.
1. Diefferenbachia Big Ben
Tanaman ini berasal dari daerah tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman hias ini memiliki ukuran yang cukup besar dan namanya yang indah. Tekstur daunnya keras dan batangnya yang ramping membuatnya tampak istimewa.
Di Brazil, mereka percaya bahwa tanaman hias ini dapat menjadi pelindung dari mata jahat dan energi negatif lainnya. Diefferenbachia Big Ben akan terlihat cantik di ruangan manapun. jika dipadukan dalam pot yang indah.
Selain keindahannya, tanaman ini juga akan berkontribusi pada kualitas udara yang lebih bersih. Tanaman hias ini memerlukan tanah yang sedikit lembab dan berada di tempat yang tidak banyak terkena cahaya matahari secara langsung. Perawatannya yang mudah menambah daya tarik tanaman hias satu ini.
2. Heliconia
Tanaman Heliconia kerap kali dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah karena tingginya yang dapat mencapai 2,5 meter.
Bentuk bunganya unik dan memiliki warna yang mencolok. Heliconia dapat menjadi pilihan yang bagus sebagai tanaman hias outdoor untuk menambah hiasan eksterior taman rumah.
Terdapat dua jenis bunga Heliconia diantaranya jenis Heliconia Densiflora yang bunganya berbentuk seperti capit kepiting berwarna jingga kekuningan, berikutnya jenis Heliconia Rostrata yang bunganya menggantung seperti buah pisang berwarna merah dan kuning.
3. Calathea Lutea
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman hias yang digemari untuk dijadikan hiasan rumah. Calathea Lutea bisa ditanam indoor maupun outdoor.
Daunnya lebar dan tingginya dapat mencapai 3 meter. Bentuk daunnya yang lebar, pendek, dan berwarna hijau cerah membuat tanaman ini nampak anggun, asri, dan elegan.
Calathea Lutea menjadi salah satu tanaman hias yang paling banyak digandrungi untuk digunakan sebagai dekorasi taman ataupun hiasan tanaman di samping kolam renang. Tanaman ini dapat tumbuh di media pot maupun tanah pekarangan rumah.
Hidupnya yang bergerombol dan rapi menjadi daya tarik tersendiri bagi tanaman hias satu ini. Perawatan Calathea Lutea cukup sederhana sehingga cocok digunakan sebagai tanaman hias untuk membuat tampilan rumah Anda menjadi lebih sejuk dan indah.
4. Blood Banana
Tanaman ini sangat unik. Banana Blood memiliki bercak berwarna merah pada daunnya. Tanaman ini tingginya mencapai 1,5 – 3 meter tergantung tempat dimana dia ditanam, bisa ditanam di media tanam pot ataupun di taman pekarangan rumah.
Banana Blood ini ternyata menjadi incaran para sultan untuk dijadikan sebagai koleksi tanaman hias. Harganya yang cukup tinggi dan bentuknya yang menarik menjadi daya tarik tanaman ini.
Perawatan Banana Blood tidak terlalu sulit dan relatif mudah. Pada dasarnya, tanaman ini menyukai banyak air dan cahaya matahari. Tanaman ini berasal dari Indonesia tepatnya dari Jawa dan Sumatera dan telah dikenal dengan banyak nama di berbagai negara.
Tidak hanya bisa dinikmati keindahannya saja, ternyata Blood Banana ini juga berbuah, loh. Rasa buahnya pun enak seperti pisang pada umumya.
Jika ingin berbuah, pindahkan tanaman Blood Banana secara bertahap dari pot kecil ke pot/tempat yang lebih besar. Dengan perawatan yang baik dan benar, biasanya tanaman ini akan berbuah dalam waktu satu tahun.
5. Traveler’s Palm
Bentuk tanaman ini yang menyerupai kipas membuatnya unik dan populer. Meskipun memiliki nama Traveler’s Palm, tanaman ini sama sekali bukan keluarga Palem melainkan keluarga Pisang.
Tanaman ini bisa ditanam baik di indoor maupun outdoor. Namun, akan lebih cocok untuk ditanam outdoor karena pertumbuhannya yang cepat.
Selain sebagai tanaman hias, daunnya yang hijau dan besar dapat membuat pekarangan rumah menjadi sejuk dan asri.
Travelers Palm dapat tumbuh menjadi sangat besar dengan daunnya yang besar tumbuh dari batang panjang dalam pola berbentuk kipas yang membuatnya terlihat megah. Tanaman ini cocok di area yang mendapatkan banyak cahaya matahari dan menyukai jumlah air sedang.
6. Strelitzia Nicolai
Strelitzia Nicolai atau Giant Bird of Paradise merupakan salah satu tanaman hias yang mirip dengan pohon pisang. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 7 ‐ 8 meter.
Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan. Tanaman ini dapat ditanam dalam media tanam pot saat masih kecil namun harus ditanam di pekarangan ketika sudah tumbuh besar.
Strelitzia Nicolai cukup toleran dengan berbagai kondisi tanah. Meskipun dapat tumbuh besar, tanaman ini tidak memerlukan banyak air untuk hidup dan menyukai banyak cahaya matahari.
Daunnya mudah terbelah oleh angin yang akan menyebabkan tanaman ini tampak tidak rapi. Perawatan Strelitzia Nicolai dilakukan cukup intensif seperti harus rajin membuang batang yang sudah tua untuk menghindari datangnya hama dan penyakit serta mengusap daunnya jika diletakkan di indoor untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel.
Strelitzia Nicolai disebut juga Giant Bird of Paradise karena bunganya yang indah menyerupai burung. Sayangnya, tanaman ini baru hanya akan berbunga setelah di usia tanaman 3 sampai 5 tahun. (Salma Alfaiza Husna, Mahasiswi Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Editor Iman NR