Lingkungan

Gelombang Tinggi Laut 2,5 – 6 Meter Bakal Terjadi di Daerah Ini

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga mewanti-wanti gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia pada periode 21 – 27 Desember 2022.

Dalam rilis BMKG yang dikutip MediaBanten.Com, Sabtu (24/12/2022) menyebutkan, gelombang tinggi kategori 2,5 – 4 meter diperkirakan terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan Utara Sabang, Perairan Barat Aceh, Perairan Barat Nias.

Perairan Kep. Mentawai, Perairan Barat Enggano Hingga Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda, Perairan Selatan Jawa Hingga Ntb, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur Hingga NTB.

Perairan Anambas – Natuna, Perairan Subi – Serasan, Laut Jawa Bagian Tengah dan Timur, Laut Sulawesi Bagain Tengah Dan Timur, Perairan Utara Sulawesi, Perairan Kep. Sitaro Bagian Barat, Perairan Kep. Sangihe Dan Talaud, Samudra Pasifik Utara Halmahera Hingga Papua Barat.

Sedangkan gelombang tinggi dengan kategori 4 – 6 meter diperkirakan terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat dan Tengah.

Kepala BMKG, Dwikorita meminta masyarakat untuk terus memonitor informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.

Menurutnya, risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi sangat besar terjadi.

“Pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan dalam menghadapi risiko terjadinya bencana hidrometeorologi. Dahan dan ranting pohon yang rapuh harus dipangkas serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang,” ujarnya.

Pemerintah Daerah perlu lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga harus memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

“Perlu juga digencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

Dwikorita mengatakan, bagi penyedia transportasi penyeberangan dan masyarakat pengguna perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Nataru atau Natal dan Tahun Baru 2023 (Baca: BMKG: Awas Hujan Sangat Lebat Periode Nataru).

Berdasarkan platform informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG, beberapa wilayah dengan potensi siaga yang perlu diwaspadai pada periode tanggal 21 – 23 Desember 2022 adalah sebagai berikut:

1. Sebagian wilayah Aceh, 2. Sebagian wilayah Sumatera Utara, 3. Sebagian wilayah Riau, 4. Sebagian wilayah Jawa Barat, 5. Sebagian wilayah Jawa Tengan, 6. Sebagian wilayah Jawa Timur.

7. Sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur, 8. Sebagian wilayah Kalimantan Barat, 9. Sebagian wilayah Kalimantan Timur, 10. Sebagian wilayah Kalimantan Utara dan 11. Sebagian wilayah Maluku. (IN Rosyadi)

Editor: Iman NR

Iman NR

SELENGKAPNYA
Back to top button