Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakilnya, Andika Hazrumy tidak disuntik vaksin Sinovac. Alibi Gubenur karena terbentur masalah usia yang sudah 66 tahun. Dia memilih menunggu vaksin plizer dibandingkan vaksin sinovac.
Demikian dilansir web viva.co.id yang dikutip MediaBanten.Com, Kamis (14/1/2021).
Sementara itu sebuah video yang diterima MediaBanten.Com menunjukan para wartawan mempertanyakan Gubernur Banten sudah divaksin atau belum dalam pencangan vaksinasi di Banten yang digelar di Pendopo Bupati Tangerang.
Dalam video itu terlihat, para wartawan di Tangerang berteriak mempertanyakan apakah Gubernur divaksin sinovac atau tidak. Wartawan beralasan tidak melihat atau memfoto Wahidin Halim sedang divaksin.
“Gak ada bukti, gak ada bukti. Bagaimana kami mau meyakinkan masyarakat,” teriak wartawan.
Seorang lelaki berkacamata, bermasker dan berbaju putih mencoba menengahi wartawan. Tepat di belakang lelaki itu, Gubernur Banten.
Di tengah perdebatan, Wahidin Halim mendorong lelaki tersebut. “Kalau enggak percaya, ya udah,” kata Wahidin Halim seraya meninggalkan kerumunan wartawan.
Semenyara itu Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andhika Hazrumy juga tidak menerima vaksin di gelombang pertama ini. Alasannya, Andhika pernah reaktif saat rapid test.
“Memang Aa (Andika menyebut dirinya) pernah dinyatakan reaktif dari hasil tes. Sebelum tahun barulah, seminggu sebelumnya. Makanya, tidak boleh dulu divaksin,” ujar Wagub Banten, Andhika Hazrumy kepada wartawan melalui sambungan telepon Rabu 13 Januari 2021 seperti yang dilansir viva.co.id.
Karena reaktif, Andhika isolasi mandiri di rumahnya. Mengkonsumsi vitamin, makanan dan minuman yang bisa meningkatkan imunitas tubuh menjadi kebutuhan sehari-hari selama isolasi mandiri.
Tak sampai dua pekan atau 14 hari, saat rapid test kedua, setelah 10 hari isolasi mandiri, Andhika dinyatakan non reaktif COVID-19.
“Seminggu Aa di rumah, isolasi mandiri. Setelah agak sehat dan fit, dites lagi dan hasilnya Alhamdulillah negatif,” terangnya.
Saat vaksin COVID-19 merek sinovac datang, Andhika berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan tim medis. Hasilnya, Wagub Banten itu tidak diperbolehkan dulu menerima vaksinasi.
“Karena ini menyangkut medis, makanya Aa tidak sampaikan ke siapa-siapa. Nah begitu mau divaksin, kata tim medis tidak boleh dulu,” jelasnya. (IN Rosyadi)