Israel Minta UNRWA Dibubarkan, Begini Alasannya
Pemerintah Israel meminta Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dibubarkan.
Katz, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel meminta dunia untuk berhenti mendanai dan juga menuntut agar memberhentikan kepemimpinannya.
Katz menjelaskan Israel optimis akan adanya hubungan antara Pengungsi Palestina di Timur Dekatdengan gerakan radikal Palestina Hamas, yang tidak dapat dibantah.
“AS, Kanada, Finladia, Italia, Australia, Inggris telah menghentikan pendanaan UNRWA karena keterlibatan staf dalam pembantaian 7 Oktober,” kata Katz di X (Twitter), Minggu (28/1/2024).
Tak hanya itu, dia juga mendesak pemimpn UNRWA harus diberhentikan dan diselidiki secara menyeluruh atas kecurigaan mereka mengenai hubungan dengan Hamas.
Menurut dia, dalam membangun Gaza kembali, Pengungsi Palestina di Timur Dekatharus diganti dengan badan – badan lain yang disamakan untuk perdamaian dan pembangunan.
Dihimpun dari VOA Indonesia, Kamis (1/2/2024), beberapa pendanaan besar, termasuk Amerika Serikat telah menangguhkan dana untuk UNRWA sebagai tanggapan atas pengungkapan Israel baru – baru ini.
Pengungkapan tersebut ialah staf UNRWA secara aktif ikut serta dalam pembataian Hamas di Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Tidak hanya itu, Israel juga menunjukkan bukti tindakan yang dilakukan sedikitnya 12 staf itu, termasuk penculikan seorang perempuan Isral dan turun tangan dalam pembantaian di Kibuutz.
Selain itu, sekitar 10 persen karyawan Pengungsi Palestina di Timur Dekatdi Gaza punya hubungan dengan Hamas dan 50 persen memiliki kerabat dekat yang tergabung dalam kelompok tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UN Watch, Hillel Neuer telah merilis laporan baru bertajuk Terorgram UNRWA di mana pihaknya menjelaskan percakapan grup Telegram yang terdiri dari 3000 guru UNRWA di Gaza.
Tujuan dari grup tersebut, kata Hillel, untuk bertukar informasi bagi para guru itu. Tetapi di antara 249 pesan yang pihaknya unduh sebelum dihapus, ada pesan – pesan yang berulang merayakan terorisme pada tanggal 7 Oktober dan setelahanya.
Diketahui, UNRWA mempunyai 13 ribu staf di Gaza, banyaknya dari mereka adalah guru di sekolah – sekolah.
Selain itu, masyarakat Palestina pun khawatir jika UNRWA tidak dapat beroperasi di Gaza, lebih dari satu juta orang yang berlindung di sekolah – sekolah akan mengalami krisis kemanusiaan lebih besar. (Sumber Voa Indonesia).
Editor : Abdul Hadi